Hot Borneo

Catat, Lima Geosite Geopark Meratus Prioritas Pariwisata Kalsel

apahabar.com, BANJARMASIN – Kalimantan Selatan (Kalsel) sedang gencar promosi wisatanya. Selain wisata religi, juga sejumlah geosite…

Pegunungan Meratus merupakan sebuah pegunungan dengan gugusan kerak samudra tertua yang ada di Indonesia dan bahkan dunia. Foto: Ist

apahabar.com, BANJARMASIN – Kalimantan Selatan (Kalsel) sedang gencar promosi wisatanya. Selain wisata religi, juga sejumlah geosite Geopark Meratus.

Dari total 74 geosite Geopark Meratus, lima di antaranya jadi prioritas pemerintah Kalsel.

Kelimanya menurut Kepala Dinas Pariwisata Kalsel, Muhammad Syarifuddin sudah dilakukan pengembangan untuk pariwisata.

Masing-masing Tahura Sultan Adam di Kabupaten Banjar, Pendulangan Intan di Banjarbaru, Tanjung Dewa di Kabupaten Tanah Laut, Batu Besar di Kabupaten Tanah Bumbu dan Pantai Sekoyang di Kabupaten Kotabaru.

“Apabila lima geosite ini sudah mendapatkan pengakuan menjadi UNESCO Global Geopark (UGG), yang lain akan dibangun secara bertahap,” ujarnya dikutip apahabar.com dari Antara, Selasa (7/6).

Di lima geosite Geopark Meratus tersebut, kata dia, sangat layak untuk mendapatkan pengakuan menjadi UGG, karena memiliki warisan bumi yang unik dan tidak ada di daerah lain.

“Menurut Bappenas, geosite itu sangat layak mendapatkan pengakuan. Karena sejarah geologi nya, misalnya keunikannya dan umur batunya lebih tua dari pada yang lain,” ungkap Syarifuddin.

Menilai semua potensi yang dimiliki, kata dia, hingga saat ini Geopark Meratus menjadi salah satu prioritas pengembangan wisata di Kalsel.

Dalam pengembangan destinasi wisata di Kalsel, kata dia, tidak hanya menjangkau pembangunan infrastruktur namun juga menyasar sosial ekonomi masyarakat, serta lingkungan hidup yang berkelanjutan.

Dinas Pariwisata juga sudah memulai pelatihan soal kepariwisataan ke masyarakat di sekitar ekosistem Geopark Meratus.

Terbitkan Pergub

Kepala Dinas Pariwisata Kalsel Muhammad Syarifuddin mengatakan saat ini pihaknya sudah menyusun rencana strategis untuk pengembangan pariwisata.

“Insyaallah tahun ini bakal ada peraturan gubernur (Pergub) sebagai kekuatan hukum dan mendukung rencana strategis pengembangan pariwisata,” ujarnya di Banjarmasin, Senin.¹

Dalam rencana strategis tersebut, diungkapkan dia, pengembangan pariwisata Kalsel tidak hanya menjangkau pembangunan infrastruktur namun juga menyasar sosial ekonomi masyarakat, serta lingkungan hidup yang berkelanjutan.

Adapun destinasi wisata di Kalsel yang disebutkan menjadi prioritas pengembangan, di antaranya ; wisata religi makam Guru Sekumpul, makam Datu Kalampayan dan wisata religi lainnya di Kalsel.

Urutan selanjutnya, wisata alam dan budaya pasar terapung Lok Baintan di Kabupaten Banjar dan wisata sungai lainnya di Kalsel.

Di Kabupaten Barito Kuala, ada wisata alam, buatan, ekologi bawah jembatan Barito. Lalu, di Kabupaten Hulu Sungai Utara ada wisata alam dan buatan kerbau rawa.

Setelah itu, ada kawasan wisata alam, buatan, budaya dan ekologi Geopark Meratus di penjuru Kalsel.

Terakhir, di kawasan wisata Kiram Park di Kabupaten Banjar.

“Ada beberapa yang sudah dimulai dan ada yang masih tahap perencanaan pengembangan,” ujarnya.

Sementara ini, kata dia, tidak ada kendala berarti dalam proses pengembangan pariwisata, namun agar lebih efektif dan efesien perlu keterlibatan SKPD lain, pihak swasta dan dukungan penuh dari masyarakat di wilayah destinasi wisata.

“Pengembangan pariwisata di Kalsel akan dilaksanakan secara bertahap,” ujarnya.

Melihat data kunjungan wisata di 13 kabupaten dan kota di Kalsel, pada 2022 sampai Mei lalu angka kunjungan wisatawan Nusantara sudah sebanyak 3.170.760 orang dan wisatawan Mancanegara 12.879 orang.

Angka tersebut menunjukkan peningkatan, dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada 2021 total kunjungan wisatawan Nusantara 3.137.040 orang dan wisatawan Mancanegara 3.343 orang.