Catat! Ini Kriteria Subsidi Konversi Motor Listrik

Kementerian ESDM akhirnya membeberkan kriteria konversi motor mesin bahan bakar ke motor listrik yang akan mendapat insentif sebesar Rp 7 juta.

Konferensi pers capaian kinerja subsektor ketenagalistrikan tahun 2022. (Foto: apahabar/Leni)

apahabar.com, JAKARTA - Kementerian ESDM akhirnya membeberkan kriteria konversi motor mesin bahan bakar ke motor listrik yang akan mendapat insentif sebesar Rp 7 juta.

"Untuk kriteria pertama yang berhak mendapatkan subsidi adalah usia motor yang hendak dikonversi tidak lebih dari 10 tahun lamanya," ujar Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana saat konferensi pers di gedung Ditjen ketenagalistrikan, Selasa (31/1).

Selanjutnya, ESDM membuat ketentuan mengenai batasan baterai dan motor penggeraknya. "Untuk syarat berikutnya motor penggerak dan baterai itu yang kami batasi, jadi tidak akan kami konversi yang motor-motor kecil kayak sepeda," imbuh Dadan.

Nantinya yang berhak menerima subsidi kendaraan roda dua listrik hasil konversi  akan memiliki batas atas motor penggerak antara 3 kW dan 5 kW. "Ini setara dengan motor bensin kapasitas mesin antara 100 cc hingga 125 cc," ungkapnya.

Baca Juga: Per 1 Februari Harga BBM Pertalite Bukan Rp 10.000, Ini Kata ESDM

Baca Juga: Gawat! ESDM Temukan 2.741 Lokasi Tambang Ilegal Sepanjang 2022

Program subsidi konversi kendaraan listrik dapat diikuti oleh semua kalangan dan tidak dibatasi. Syaratnya, motor hanya bisa menggunakan baterai litium dengan kapasitas 1,2 kWh - 1,5 kWh.

"Jadi pihak ESDM akan menyasar populasi motor yang paling banyak," jelas Dadan.

Baca Juga: Ancol Sediakan Motor Listrik untuk Berkeliling Tempat Wisata Favorit

Program ini, kata Dadan bertujuan agar mempercepat peralihan dari kendaraan konvensional ke murni baterai. Nantinya mesin bawaan motor akan diambil untuk kemudian dihancurkan. Pemerintah ingin menghindari penggunaan ulang mesin tersebut.

"Kalau motor konversi pasti dia tidak pakai BBM, mesinnya dihancurin, kami menghindari mesinnya dipakai lagi untuk lainnya," pungkasnya.