Kalsel

Cara Warga Haliau HST Ungkapkan Syukur Saat Musim Buah

apahabar.com, BARABAI – Sebuah tradisi yang telah lama ditinggalkan warga Desa Kampung Baru-Haliau Kecamatan Batu Benawa…

Tua muda berbaur saat Aruh Buah di Masjid Al Ijah Haliau, Batu Benawa, Sabtu (18/1) malam.Foto-H Yadi for apahabar.com

apahabar.com, BARABAI – Sebuah tradisi yang telah lama ditinggalkan warga Desa Kampung Baru-Haliau Kecamatan Batu Benawa Hulu Sungai Tengah (HST) kembali digelar.

Sebagai wujud ungkapan rasa syukur saat musim buah-buahan yang melimpah, warga membawa segala macam buah ke masjid. Baaruh Buah, warga setempat menyebutnya.

Aruh itu digelar di Masjid Al Ijah Haliau RT 2 selepas salat Isya oleh pemuda masjid, Sabtu (18/1).

Selepas Maghrib, warga berbondong-bondong membawa buah ke masjid. Aneka buah dari kebun masing-masing warga dibawa dan dikumpulkan di masjid itu.

Baca Juga: Cegah Bencana Alam, Polsek Angsana Tanam Pohon Buah

Mulai dari buah-buahan khas tropis seperti durian, pampakin, langsat, ramania, manggis hingga yang tak jarang ditemui seperti rambutan.

Usaman, tokoh masyarakat setempat menyebutkan, aruh itu telah lama vakum. Hingga akhirnya dia dan sejumlah tokoh serta pemuda di desa itu kembali berembuk untuk menggelar kembali sebuah tradisi yang lama tak digelar, Aruh Buah.

“Aruh ini sudah lama tak digelar. Baru di 2014 kembali digelar hingga sekarang,” kata tokoh masyarakat, Usman , Minggu (19/1).

Pria kelahiran 60-an yang dulunya berprofesi sebagai penghulu atau pencatat nikah selam 32 tahun itu, semasa kecilnya kerap mengikuti sang ayah dan kakeknya menggelar aruh itu.

Tak ada yang berubah dari segi upacara atau ritual aruh buah yang bernuansa islami, kata Usman, selepas salat Isya, secara berjamaah warga membaca tahlil, doa selamat dan doa haul.

“Tujuannya membaca itu untuk menghadiahi keluarga-keluarga dan pendahulu kita yang sudah tiada yang meninggalkan tanaman yang membawa manfaat ini bagi kita,” kata Usman.

Maksud dan tujuan dari itu, selain ungkapan rasa syukur saat musim buah, juga sebagai ungkapan terimaksih kepada pendahulu mereka.

Selain itu juga untuk mempererat tali silaturahmi sesama warga di sana.

Selesai membaca serangkaian doa itu, warga dipersilakan untuk memakan buah-buahan yang dibawa warga. Jika tidak habis, buah tadi boleh dibawa pulang.

Baca Juga: Kabupaten Banjar Juara Umum Festival Durian Kalsel

Usman berharap pada musim buah berikutnya Aruh Buah itu bisa digelar kembali.

“Semoga bisa mengundang orang lebih banyak untuk menjalin silaturahim,” kata Usman.

Reporter: HN Lazuardi
Editor: Muhammad Bulkini