Politik

Caleg Datangi Makam, Berdoa Menang Pileg

apahabar.com, JAKARTA – Macam-macam cara calon legislatif (caleg) untuk menuai sukses Pemilu Legislatif (Pileg) 2019. Hingga…

Makam bukan menjadi tempat untuk berdoa menang Pileg. Foto-Aswaja

apahabar.com, JAKARTA - Macam-macam cara calon legislatif (caleg) untuk menuai sukses Pemilu Legislatif (Pileg) 2019. Hingga hal yang tak rasional meminta doa di makam pun dilakukan.

Hal ini terjadi di Palembang. Sejumlah calon anggota legislatif (caleg) berbondong-bondong mendatangi makam ulama besar Kota Palembang, Ki Marogan, di Kecamatan Kertapati. Mereka meminta didoakan menang di Pemilu 2019.

Fakta ini mengundang reaksi Majelis Ulama Indonesia (MUI).”Ya namanya orang lagi kita cari simpati, cari suara, segala cara dia lakukan. Cuma bagi kita, MUI, koridornya jelas. Kalau memohon, meminta, ya mintalah kepada Allah SWT. Kalau dia ingin ziarah untuk menyenangkan hati masyarakat, ya tinggal ziarah saja,” kata Waketum MUI, Yunahar Ilyas, saat dihubungi, Sabtu (9/3/2019).

Yunahar menjelaskan ziarah kubur bertujuan untuk mengingatkan manusia yang masih hidup akan kematian. Oleh karena itu, dia meminta warga untuk tidak memperalat kuburan sebagai kegiatan politik.

“Ziarah kubur itu kan tujuannya cuma satu, mengingatkan akan kematian. Kuburan jangan diperalat untuk kegiatan politik,” ujar dia seperti dilansir detikcom.

Yanuar kemudian memberikan contoh mengenai banyaknya para politikus yang mendatangi makam kiai menjelang Pemilu 2019. Menurut Yunahar, mereka datang ke makam para kiai itu biasanya untuk meraup simpati dari para pengikut kiai tersebut.

“Iya tidak hanya satu tempat, dalam rangka pemilu, berkunjung, targetnya menyenangkan hati misalnya seorang kiai di satu kuburan. Kan kiai itu banyak pengikutnya, nah untuk menunjukkan hormatnya ke kiai, ziarah ke kuburan kiai, biar pengikutnya senang," imbuh dia.

Baca Juga: KPU Terbantu dengan Lembaga Survei Dalam Pemilu

Terakhir, Yunahar berpesan para politikus yang ingin menang di Pemilu 2019 sebaiknya menempuh jalan yang benar. Setiap perbuatan yang dilakukan di dunia, kata Yunahar, akan dimintai pertanggungjawabannya di akhirat nanti.

“Kalau sekadar ziarah, menyenangkan hati pengikutnya silakan tetapi ziarah itu kubur itu tinggal mengucapkan salam, doakan orang yang sudah meninggal dunia lalu jadikan itu sebagai perenungan bahwa semua kita akan mati. Jadi untuk mendapatkan kursi harus menempuh cara yang benar, kalau nggak dipertanggungjawabkan di akhirat,” paparnya.

Sebelumnya, Penjaga makam, Ismail, mengatakan banyak para caleg datang berziarah ke makam Ki Marogan. Caleg tersebut datang sendirian maupun bersama rombongan.

“Sering datangnya rombongan, mendekati hari pelaksanaan Pemilu ini semakin banyak yang datang,” ujar Ismail di Palembang, Sabtu (9/3/2019).

Menurutnya, para caleg ini mulai menziarahi makam Ki Marogan sejak sebelum pencalonan diri. Caleg yang datang bukan hanya dari Palembang, tetapi juga dari luar daerah.

Ismail mengetahui para penziarah ini merupakan caleg karena meminta didoakan untuk menang pada Pemilu 2019. Bahkan, beberapa caleg berjanji jika berhasil akan menyumbangkan sebagian hartanya untuk Masjid Ki Marogan.

“Mereka berziarahnya pada hari-hari tertentu saja, ada juga yang datang pada malam hari, di antara para caleg itu pernah ada yang dari Jakarta dan Lampung,” kata Ismail.

Baca Juga:Tukang Pijat Nekat Nyaleg Hanya Modal Stiker

Editor: Syarif