Pemilu 2024

Cak Imin Gugup Golkar-PAN Bergabung, Kursi Cawapres Terancam?

Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar merasa gugup namun bahagia dengan bergabungnya Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN).

Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar. (Foto: apahabar.com/Aditama)

apahabar.com, JAKARTA - Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar merasa gugup namun bahagia dengan bergabungnya Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN).

Terlebih pria yang akrab disapa Cak Imin mengaku mengenal dekat dua ketua umum yang kini berada dalam rajutan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). Terutama disinyalir posisi cawapres yang dimilikinya berpeluang terganggu akibat 2 partai bergabung.

"Saudara saya (Airlangga), sudah berpuluh tahun bersaudara, berdiskusi, baru kali ini berkoalisi," kata Cak Imin, Minggu (13/8).

Baca Juga: Golkar-PAN Gabung KKIR, Cak Imin Klaim Masih Cawapres Prabowo

Terkait hubungannya dengan Ketua Umum DPP PAN, Zulkifli Hasan, ia turut menceritakan sejarah hubungan tentang hubungan Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah di masa lalu.

"Dulu waktu kecil Muhammadiyah dan NU itu musuhnya minta ampun, waktu kecil. Waktu saya dewasa, mulai ada diskusi tentang jumlah rakaat dalam melaksanakan tarawih, berdiskusi sampai tengah malam ujungnya dua-duanya tidak pernah tarawih. Moga-moga koalisi ini membawa kemajuan baru bagi Indonesia di masa yang akan datang," imbuhnya.

Baca Juga: PAN Resmi Usung Prabowo di Pilpres 2024: Ungkit Dua Pemilu Terakhir

"Ini menjadikan kekuatan kita semakin baik, moga-moga kebahagiaan ini dicampur deg-degan ini akan terus berjalan sampai akhir zaman, amin. Tidak ada gangguan apapun. Kalau ada perbedaan pandangan diselesaikan dengan musyawarah sebaik-baiknya," sambung dia.

Kemudian Cak Imin menyampaikan ucapan selamat datang kepada Partai Golkar dan PAN yang telah menandatangani kerjasama politik di Museum Perumusan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat.

"Selamat datang, selamat bergabung bersama Pak Prabowo Insyaallah mulia dunia akhirat. Pak Prabowo punya dua hal, satu keikhlasan, yang kedua pengabdian yang panjang. Insyaallah ini wujud dari kebersamaan kita menuju Indonesia yang lebih adil, yang lebih sejahtera, yang lebih beradab dan maju," pungkasnya.