Stok Nikel Indonesia

Cadangan Nikel Sekarat, ESDM Batasi Pembangunan Smelter Baru

Cadangan nikel sedang sekarat. Kementerian ESDM memperkirakan hanya cukup hingga paling lama 15 tahun.

menteri ESDM Arifin Tasrif di kantornya, Jumat (24/2). (Foto: apahabar.com/Leni)

apahabar.com, JAKARTA - Cadangan nikel sedang sekarat. Kementerian ESDM memperkirakan hanya cukup hingga paling lama 15 tahun.

Mengantisipasi hal itu. Menteri ESDM Arifin Tafsir segera melakukan pembatasan pembangunan smelter nikel baru.

"Moratorium pembangunan smelter nikel baru perlu segera dilakukan. Khususnya smelter berteknologi Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF)," terangnya pada wartawan, Jumat (1/9).

Baca Juga: Nikel Diprediksi Habis Dalam Tujuh Tahun, ESDM: Tergantung Dinamika

Hal itu dilakukan karena melihat jumlah smelter berteknologi RKEF sudah cukup banyak. "Kita mencatat, terdapat 97 proyek smelter yang menggunakan teknologi ini," ungkapnya.

Sedangkan agar cadangan nikel tetap mencukupi. Dia melanjutkan, pemerintah akan tetap terbuka dengan pembangunan smelter baru berjenis hidrometalurgi.

"Jadi tidak seluruh smelter ditutup, hanya pirometalurgi saja. Hidrometalurgi kita tetap masih terbuka untuk itu," tambahnya.