Religi

Buya Yahya Jelaskan Tidak Ada Alasan untuk Tidak Salat, Gendong Anak pun Bisa!

apahabar.com, BANJARMASIN – Salat tarawih menjadi salat sunah yang hanya dilakukan saat bulan Ramadan. Rindu ingin…

Ustaz Buya Yahya. Foto-net

apahabar.com, BANJARMASIN – Salat tarawih menjadi salat sunah yang hanya dilakukan saat bulan Ramadan. Rindu ingin salat tarawih, akan tetapi mempunyai anak kecil menjadi dilema untuk orang tua.

Ustaz Buya Yahya menjelaskan, baik salat sunah maupun salat wajib diperbolehkan melakukannya sambil menggendong anak.

Sangat diperbolehkan salat sambil menggendong anak. Bahkan Nabi Muhammad SAW juga pernah melakukan itu.

Berikut penjelasan lengkap Buya Yahya dikutip dari Detikhot, Rabu (6/4).

Bolehkah salat baik salat sunah atau wajib sambil menggendong anak?

Boleh. Diizinkan oleh syariat dan Nabi pun telah melakukan. Jadi menggendong bayi boleh. Bahkan menjadi wajib kalau khawatir bayi di tempat yang membahayakan. Kanan kirinya ada barang-barang berbahaya, atau mungkin kita berada di sebuah tempat yang tak aman, anak digendong.

Digendong anak biasa, waktu diri digendong, rukuk digendong, waktu sujud diletakkan, berdiri bawa lagi. Nggak ada masalah. Ini biasa dilakukan oleh orang-orang besar juga.

Bahkan baginda Nabi sudah biasa, saat sujud Sayyidina Hasan berada di leher Baginda Nabi. Yang melihat dan menyaksikan alangkah indah yang menaiki dan dinaiki. Begitu biasa Nabi.

Kalau perlu diamalkan, dicoba ini. Nggak usah ragu, diperkenankan kok (salat sambil gendong anak). Ada pun caranya kalau bawa najis, jangan najis dong. Artinya apa? Kalau kita ingin salat kita bersihkan dulu, kita pakaikan pampers, kita tatur dulu. Setelah dikasih pampers kita gendong. Paling pipisnya satu jam lagi. Yang penting disaat kita melakukan salat dalam dugaan dia sudah suci.

Kita gendong, selesai. Jadi boleh, melakukan salat menggendong bayi bahkan bisa menjadi sebuah kewajiban. Jangan sampai ada orang beralasan Buya saya tidak bisa salat Magrib, suami saya tidak ada. Terus? Anak saya tidak bisa ditinggal. Itu tidak punya ilmu, tidak paham.

Jangan dilepas anaknya, gendong. Digendong. Rukuk semampunya sujud diletakkan, berdiri dibawa lagi, gendong lagi. Tidak ada alasan tidak salat.