News

Bus Harapan Jaya Ditabrak KA Rapih Dhoho di Tulungagung, 5 Penumpang Tewas

apahabar.com, TULUNGAGUNG – Terjadi kecelakaan antara bus Harapan Jaya dengan Kereta Api (KA) Rapih Dhoho di…

Kondisi bus Harapan Jaya yang bertabrakan dengan KA Rapih Dhoho di Tulungagung. Foto: Jatim Now

apahabar.com, TULUNGAGUNG – Terjadi kecelakaan antara bus Harapan Jaya dengan Kereta Api (KA) Rapih Dhoho di perlintasan tanpa palang pintu Desa Ketanon, Kecamatan Kedungwaru, Tulungagung, Minggu (27/2).

Peristiwa terjadi sekitar pukul 05.15 WIB. Bus tersebut mengangkut 41 karyawan pabrik plastik yang hendak berwisata ke Kota Batu.

Namun ketika melintasi perlintasan, bus tersebut sudah terlalu dekat dengan kereta yang melaju sedang. Akibatnya benturan keras tidak dapat dihindari.

Bagian belakang bus sisi kanan dihantam kereta api. Selanjutnya bus terpelanting 10 meter dan berputar 180 derajat.

“Diduga sopir bus kurang konsentrasi melintasi perlintasan, sehingga kereta api menabrak bagian ekor bus,” papar Kapolres Tulungagung AKBP, Handono Subiakto, seperti dilansir Antara.

“Jumlah penumpang bus yang mengalami kecelakaan sekitar 41 penumpang. Ditambah kenek dan sopir, sehingga total 43 orang,” imbuhnya.

Kejadian tersebut menewaskan 5 penumpang. 4 di antaranya meninggal dunia di tempat, serta seorang lagi dalam perawatan di rumah sakit.

Sedangkan sopir bus yang diketahui bernama Septianto Dani Setiawan, dilaporkan selamat dari kecelakaan tersebut.

Mereka yang meninggal di lokasi kejadian ini adalah Intan Wulandari (20), Evi Mafidatul Afifah (32) Mustainah (50) dan Faizal Nuriansyah (20).

Sementara satu korban yang meninggal di IGD RSUD dr Iskak Tulungagung, diidentifikasi bernama Margono Hadi Santoso (20).

“Total 14 orang dirawat di IGD RSUD dr Iskak. Seorang di antaranya meninggal dalam penanganan kedaruratan medis akibat cedera berat otak,” jelas dokter jaga di IGD RSUD dr Iskak, dr Furqon Ahmadi, seperti dilansir Antara.

Kemudian 12 korban masih dirawat di IGD. Seorang korban lain dilakukan tindakan operasi di ruang operasi terpadu, serta seorang lagi diizinkan pulang.