Kalsel

Bupati Banjar Pasrah Atasi Banjir: Tajual Salawar Handap

apahabar.com, MARTAPURA – Bupati H Khalilurrahman pasrah akan kondisi Kabupaten Banjar yang menjadi langganan banjir. Bahkan,…

Munirah, seorang ibu rumah tangga di Desa Pekauman, Martapura Timur, berada di atas ranjang menengok ke luar dari jendela rumahnya yang direndam banjir sejak akhir pekan kemarin. Foto-apahabar.com/Hendra

apahabar.com, MARTAPURA – Bupati H Khalilurrahman pasrah akan kondisi Kabupaten Banjar yang menjadi langganan banjir.

Bahkan, bupati kerap disapa Guru Khalil itu berujar: tajual salawar handap (terjual celana pendek) jika mengatasi banjir di Bumi Barakat itu.

“DKI saja yang punya anggaran Rp75 triliun sampai sekarang belum bisa mengatasi banjir. Apalagi kita yang punya anggaran sedikit, tajual salawar handap,” ujar Guru Khalil baru-baru tadi kepada wartawan.

Ungkapan itu merupakan sebuah kiasan. Harta benda habis terjual sampai celana pendek. Atau bisa juga diartikan sebagai sindiran. Lantaran saking sukarnya diselesaikan.

Menurut Guru Khalil, masyarakat Banjar sudah terbiasa dengan kondisi banjir. Terlebih yang hidupnya di dekat sungai.

Ia juga bercerita sudah terbiasa dengan banjir. Sebab tinggal di dekat Sungai Pekauman sejak kecil.

Merasa banjir tidak bisa diatasi, Guru Khalil hanya memberikan imbauan kepada masyarakat.

“Kepada masyarakat saya mengimbau agar berhati-hati saat banjir, apalagi yang tinggal dekat sungai, hati-hati tercebur,” imbaunya.

Pernyataan pasrah Guru Khalil ini mengundang perhatian Ketua DPRD Banjar M Rofiqi. Menurutnya, banjir memang sukar dihindari. Lantaran banyaknya sungai.

“Namanya saja kan (daerah) kita ini Kota Seribu Sungai. Jadi kalau kita berbicara banjir, seratus persen tidak bisa ditanggulangi,” ucap politikus Partai Gerindra ini.

Disinggung terkait tambang yang disebut-sebut sebagai biang keroknya banjir, Rofiqi menyebut banyak pengusaha belum beritikad baik; mereklamasi lubang eks tambang.

“Jika berbicara reklamasi saat ini pengusaha tambang belum melakukan niat yang bagus. Mudah-mudahan dengan peraturan pemerintah, setelah selesai tambang lubang-lubangnya bisa ditutupi,” katanya.

Berarti saat ini banyak pengusaha yang melanggar aturan terkait reklamasi? “Kalau itu saya tidak berani menjawab,” jawab Rofiqi usai dicecar wartawan.

Rofiqi hanya berharap warga Banjar harus selalu waspada, mengingat banjir sukar untuk diatasi. “Sehingga tidak ada lagi kejadian-kejadian yang memakan korban jiwa,” pungkasnya.

Bupati Banjar H Khalilurrahman dan Ketua DPRD Banjar M Rofiqi usai memberi santunan kepada korban meninggal tersetrum saat banjir. Foto-apahabar.com/hendra

Baca Juga: Gabungan Komunitas Mancing di Tanbu Peduli Banjir di Serdangan

Baca Juga: Update Banjir Amuntai: BPBD Siaga, Polisi Jemput Tahanan

Reporter: HendraEditor: Fariz Fadhillah