Tak Berkategori

Buntut Ricuh, Polisi Sidik Dugaan Penganiayaan di Safari Subuh Denny Indrayana 

apahabar.com, BANJARMASIN – Ribut-ribut di safari subuh Denny Indrayana benar-benar berbuntut panjang. Terbaru, polisi resmi menyidik…

Salmansyah mengaku menjadi korban penganiayaan dalam safari subuh Denny Indrayana di Jalan Prona I, Pemurus Baru, Banjarmasin Selatan. Wilayah ini menjadi salah satu kecamatan yang bakal digelar pemungutan suara ulang. Foto: tangkapan layar

apahabar.com, BANJARMASIN – Ribut-ribut di safari subuh Denny Indrayana benar-benar berbuntut panjang.

Terbaru, polisi resmi menyidik laporan dugaan penganiayaan yang dimasukkan Salmansyah (62).

Sebagai pengingat, pria yang akrab disapa Aman itu datang mengadu ke Polresta Banjarmasin, 31 Maret silam.

Aman mengaku jadi korban penganiayaan saat Denny Indrayana menggelar safari subuh di masjid Nurul Iman, Prona I, Pemurus Baru, Banjarmasin Selatan. Menariknya, dalam laporan polisi itu tak dicantumkan nama terlapor.

Namun sebagaimana video yang beredar, diketahui jika seteru Aman adalah Jurkani, Koordinator Divisi Hukum H Denny-Difriadi (H2D).

“Karena alat buktinya sudah mencukupi syarat, proses naik ke penyidikan,” kata Kasat Reskrim Polresta Banjarmasin, Kompol Alfian Tri Permadi, Senin (5/4).

Kasat bilang pihaknya juga sudah memanggil terlapor. Termasuk memeriksa Jurkani. Namun begitu, pihaknya belum menetapkan sosok tersangka dalam kasus ini.

Jajarannya, kata Alfian, masih akan melakukan rekonstruksi di tempat kejadian perkara (TKP).

"Untuk pasalnya yang dikenakan kepada terlapor, yakni 335 KUHP dan atau 351 ayat 1," tutup Alfian.

Saling Lapor

Tensi politik kembali memanas jelang pemungutan suara ulang Pilgub Kalsel 2020. Buntut ricuh di safari subuh Denny Indrayana, Jurkani dan Aman saling lapor.

Setelah Aman, giliran Jurkani yang memolisikan seterunya itu ke Polda Kalsel, Minggu (4/4) kemarin. Sebagai pengingat, keduanya terlibat cekcok saat safari subuh calon gubernur Kalsel nomor 2 itu di Jalan Prona I, Pemurus Baru. Banjarmasin Selatan dikenal sebagai basis petahana, satu dari tujuh kecamatan pemungutan suara ulang (PSU) Pilgub Kalsel 2020.

Artikel dan video selengkapnya di halaman selanjutnya:

Siapa Sosok Aman? Seteru Jurkani di Ricuh ‘Subuh Keliling’ Denny Indrayana

Dari salinan laporan polisi yang diterima media ini, Jurkani melaporkan Aman atas dugaan tindak pidana penganiayaan. Aman disangka melakukan pelanggaran pasal 351 sub 352 KUHP.

Laporan Jurkani diterima langsung oleh petugas Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT), Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Kalsel.

"Saya mau mencari kebenaran hukum yang seadil-adilnya," ujar Jurkani dihubungi media ini, Minggu sore.

Jurkani tak menampik jika laporan ke Polda Kalsel buntut mentoknya upaya mediasi di Mapolresta Banjarmasin.

Pasca-kericuhan di Prona I, Jurkani dan sejumlah relawan Denny sempat dievakuasi ke Mapolresta Banjarmasin agar kericuhan tak semakin melebar. Termasuk pihak Aman.

Di Mapolresta Banjarmasin, kapolresta kata Jurkani sudah mengutamakan pendekatan restorative justice untuk menjaga kondusifitas jelang PSU 9 Juni mendatang.

"Tapi pihak seberang [Aman] tidak mau damai, tetap melaporkan," ujar Jurkani.

Maka dari itu, kata dia, laporan ke Polda Kalsel sebagai upaya untuk meluruskan opini yang telah berkembang liar di publik. Informasi yang beredar luas pasca-kericuhan terkesan memojokkan Jurkani yang seolah-olah melakukan pemukulan. Sekali lagi, Jurkani coba meluruskan.

"Saya dibilang memukul, padahal saya hanya ingin mengenali identitasnya [membuka masker]. Kita bisa sama-sama melihat di video itu, saya yang ditendang," ujar Jurkani. "Untuk apa saya tiba-tiba memukul orang," ujar eks anggota polri ini.

Lantas, mengapa mencoba membuka masker Aman yang notabene warga sekitar? Jurkani bilang sebatas untuk mengenali identitasnya saja. Dalam safari subuh itu Aman terlihat datang menjelang tausiah berakhir. Terlebih sejumlah pihak terlihat mondar-mandir di lingkungan masjid sejak dini hari.

"Saya ini sebagai koordinator hukum H2D bertugas untuk menjaga keamanan Profesor Denny Indrayana, subuh keliling ini sudah kita lakukan sejak setahun lalu," ujarnya.

Memanas Lagi, Giliran Jurkani Polisikan Aman Buntut Ricuh di Safari Denny