Buntut Penusukan di SMA Banjarmasin, Sekolah di Kalsel Bakal Dipasang Detektor

Usai tragedi berdarah di salah satu SMA di Banjarmasin, Dinas Penidikan dan Kebudayaan Kalsel akan memasang alat metal detektor di sejumlah sekolah di Banua.

Kepala Dinas Pendidikan Kalsel, Muhamadun. Foto-Dok

apahabar.com, BANJARBARU - Usai tragedi berdarah di salah satu SMA di Banjarmasin, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalsel akan memasang alat metal detektor di sejumlah sekolah di Banua.

"Kemarin saya mendatangi sekolah tersebut untuk memastikan kondusifitas belajar mengajar," kata Kepala Disdikbud Kalsel, Muhammadun, Selasa (1/8).

"Saya juga menginstruksikan agar sekolah di Kalsel dipasang alat metal detektor," imbuhnya.

Hal ini dilakukan agar tidak ada siswa yang membawa senjata tajam ke sekolah dan menghindari terjadinya tindak kriminal.

"Sesuai arahan kepala dinas, kami akan menindaklanjuti pemasangan metal detektor di sekolah," sahut Dariatno Ngatino, Kabid SMA Disdikbud Kalsel.

Baca Juga: Imbauan Polisi Buntut Penusukan Pelajar di Sekolah Banjarmasin

Baca Juga: Buntut Insiden Penusukan Siswa SMA di Banjarmasin, Pihak Sekolah Buka Suara

Sebagai tahap awal, metal detektor akan dipasang di 45 SMA di Kalsel. Namun tidak menutup kemungkinan jumlahnya akan bertambah.

"Melihat kondisi ketersediaan anggaran di perubahan," katanya.

Sebelumnya, seorang pelajar SMA di Banjarmasin harus dirawat di rumah sakit setelah mendapat tusukan benda tajam dari temannya sendiri.

Korban berinisal MRN (15), langsung dievakuasi ke Rumah Sakit untuk mendapatkan pertolongan medis.

Sedangkan pelaku berinisial ARR (15), sempat melarikan diri. Tapi tak butuh waktu lama polisi berhasil mengamankannya.

Di meja interogasi, ARR mengaku nekat menusuk temannya lantaran sakit hati karena sering dibully (rundung) oleh korban.