Kualifikasi Piala Dunia 2026

Buntut Dugaan KDRT, Antony Didepak dari Timnas Brasil

Striker Manchester United, Antony Santos dicoret dari skuat Timnas Brasil jelang laga FIFA Matchday.

Penyerang Manchester United, Antony dicoret dari timnas Brasil buntut dugaan kekerasan KDRT (Foto: Sky Sport)

apahabar.com, JAKARTA – Striker Manchester United, Antony Santos dicoret dari skuat Timnas Brasil jelang pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Ditendangnya Antony dari skuat Selecao itu bukan tanpa sebab. Mantan pemain Ajax Amsterdam tersebut tengah berurusan dengan hukuman lantaran diduga melakukan kekerasan terhadap mantan kekasihnya.

“Berdasarkan fakta yang terungkap ke publik Senin (4/9), yang melibatkan striker Antony dari Manchester United, dan perlu diselidiki, serta demi menyelamatkan tersangka, korban, pemain, tim Brasil, dan CBF, kami mencoretnya dari timnas Brasil,” tulis keterangan federasi sepakbola Brasil, Selasa (5/9).

Baca Juga: Arsenal vs Manchester United: Hojlund Debut, Amrabat Absen

Lebih lanjut, buntut dari dugaan kekerasan itu, timnas Brasil akan menggantikan sang pemain dengan striker Brasil lainnya yakni Gabriel Jesus.

“Untuk menggantikannya, pelatih timnas Brasil Fernando Diniz memanggil Gabriel Jesus, yang telah dipilih sebelumnya dalam daftar 36 pemain yang sudah dikirim ke FIFA,” lanjut pernyataan federasi.

Untuk diketahui, Antony tengah berurusan dengan pihak berwajib buntut dari dugaan tindak kekerasan yang dilaporkan oleh mantan kekasihnya Gabriela Cavallin.

Sebab, Cavallin mengklaim dirinya telah memiliki bukti-bukti terkait dengan kekerasan KDRT yang dilakukan oleh Antony terhadap dirinya tersebut.

Baca Juga: Erik Ten Hag Puji Respon Cepat Manchester United Lawan Nottingham

Kendati demikian, penyerang The Red Devils itu telah membantah tuduhan yang dilayangkan oleh mantan kekasihnya tersebut.

Bahkan, pemain berusia 23 tahun itu menegaskan tuduhan yang dilayangkan kepada dirinya itu tak 100 persen kebenarannya.

“Saya dapat mengatakan dengan keyakinan 100 persen bahwa tuduhan tersebut tidak benar. Bukti yang telah dihasilkan dan lebih banyak lagi yang akan dihasilkan menunjukkan bahwa saya tidak bersalah atas tuduhan yang dibuat,” jelas Antony.