Kalsel

Bungkam, Bupati HST Dituding Coreng Kehormatan DPRD

apahabar.com, BARABAI – Janji Bupati Hulu Sungai Tengah (HST) mengisi kursi wakil bupati yang lowong rupanya…

Bupati Hulu Sungai Tengah usai mengikuti Rapat Paripurna di DPRD HST, terkait pertanggungjawaban APBD 2018. Foto-apahabar.com/Hawari

apahabar.com, BARABAI – Janji Bupati Hulu Sungai Tengah (HST) mengisi kursi wakil bupati yang lowong rupanya masih pepesan kosong belaka.

Chairansyah bahkan bungkam ketika ditanyai oleh anggota DPRD HST, saat Rapat Paripurna, Jumat kemarin.

Sebagian wakil rakyat pun berang dan menunding pengganti Abdul Latif yang terseret kasus korupsi oleh KPK itu mencoreng kehormatan para wakil rakyat.

Baca Juga: Balangan Ajukan 30 Persen Kuota CPNS dan 70 Persen PPPK

Sosok calon wabup HST sejak Mei lalu memang belum ada kejelasan sampai saat ini. Padahal sudah menginjak Agustus 2019. Pilkada HST pun tinggal menghitung bulan atau akhir 2020 mendatang.

Chairansyah telah berjanji setelah Idulftri, dirembukkan nama-nama yang diusung partai, terkait calon pendampingnya itu. Nyatanya sampai sekarang kursi wabup masih lowong.

Usai memaparkan pertanggungjawaban Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Beberapa fraksi melontarkan pandangan umum yang isinya meminta penjelasan terkait belum adanya nama-nama Cawabup yang sampai ke DPRD HST.

Namun hal itu tak digubris olehnya. Salah satu fraksi Gerindra, Salpia Riduan menuding bupati telah mencoreng kehormatan lembaga legislatif, dalam hal ini DPRD HST.

Baca Juga: Tahun ini, Kalsel Serap 4.630 CPNS Guru

Kata Salpia, Undang-Undang Nomor 23 tentang Pemerintahan Daerah, DPRD ikut andil dalam mengatur pemerintahan daerah.

“Seharusnya bupati memberikan sedikit penjelasan mengapa sampai sekarang nama-nama yang diajukan belum sampai ke DPRD HST,” ketus Salpia di ruang rapat paripurna.

Bupati sebenarnya, kata dia, sudah diberikan kesempatan untuk menjawab tapi memilih bungkam.

“Kalau bukan pada saat rapat seperti sekarang, kapan lagi Bupati bisa memberikan penjelasan. Kalau belum siap ya jelaskan saja," cecar Salpia sembari menunjuk-nunjuk.

Baca Juga: MK Tolak Permohonan Prabowo, Intip Respon Sekretaris Gerindra Kalsel

Hal serupa diungkapkan anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Supriyadi. Ia menyayangkan respon bupati yang terkesan meremehkan dengan tak sedikitpun memberikan jawaban.

Dikonfirmasi usai Paripurna, Chairansyah mengaku belum bisa mengungkapkan hal tersebut di rapat itu. Sekalipun yang mempertanyakan kepastian pengisi kursi wabup adalah anggota PKS, dan Gerindra yang merupakan partai pengusungnya saat Pilbup 2015 lalu, selain PBB.

Mengingat terbatasnya waktu, hal yang disampaikan dalam rapat mestinya hanya sebatas subtansi atau inti pembahasan.

"Yang diagendakan adalah pertanggungjawaban pelaksanaan APBD anggaran 2018, maka hal itulah yang saya sampaikan," ujar Bupati.

Baca Juga: Peserta Donor Darah Polresta-Lanal Banjarmasin Membeludak

Soal Cawabup, kata Chairansyah pihaknya dengan tiga partai pengusung, PKS, PBB dan Gerindra belum mencapai titik temu. Sementara ini keduanya masih menyatukan kesepahaman.

“Kita tidak melihat batas waktu, kita harus ada kesepahaman dulu. Mengenai batas waktu, kita tidak bisa memastikan,” ujar Chairansyah.

Reporter: Ahc11
Editor: Fariz Fadhillah