Bulog Kotim Serap 3,8 Ton Jagung dari Program Ketahanan Pangan Nasional

Sekitar 3.809 kilogram jagung dari program ketahanan pangan nasional telah di serap Bulog Kotim di wilayah kerjanya.

Sejumlah orang petani sedang melakukan panen jagung dan gabah. Foto: Ilustrasi

bakabar.com, SAMPIT - Perum Bulog Cabang Kotawaringin Timur (Kotim), Kalteng, telah menyerap sekitar 3.809 kilogram jagung dari program ketahanan pangan nasional.

Program ini merupakan bagian dari inisiatif penanaman jagung seluas satu juta hektare di seluruh Indonesia.

Kepala Kantor Perum Bulog Cabang Kotim, Azwar Fuad, mengungkapkan bahwa jagung yang telah diserap berasal dari sejumlah kelompok petani dan perusahaan. Di antaranya dari petani jagung di wilayah Parenggean sebanyak 1.200 kilogram, PT Wilmar 1.551 kilogram, serta PT Gawi Bahandep 1.058 kilogram.

“Masih banyak petani yang sedang menjemur hasil panennya. Begitu kadar airnya mencapai syarat 14 persen sesuai ketentuan dari Bappenas, mereka akan segera menyetorkannya ke Bulog,” ujar Azwar Fuad, kepada media ini, Senin (16/6/2025).

Ia menambahkan, Bulog Kotim siap menyerap seluruh hasil panen jagung dari program ketahanan pangan, termasuk dari perusahaan besar seperti Sinarmas dan Musimas yang saat ini belum melakukan pengiriman.

Harga pembelian jagung ditetapkan sebesar Rp5.500 per kilogram di gudang Bulog, dan para petani atau mitra langsung mengantar hasil panennya ke gudang.

Selain jagung, Bulog Kotim juga mencatat serapan gabah sebesar 7.385 ton di wilayah kerjanya sepanjang tahun ini. Dari jumlah tersebut, diperkirakan sekitar 3.700 ton akan menjadi beras setelah digiling, mengingat konversi dari gabah ke beras biasanya sekitar 50 persen.

“Harga pembelian gabah saat ini mengacu pada Harga Pembelian Pemerintah (HPP) sebesar Rp6.500 per kilogram,” jelas Azwar.

Program ini menjadi bagian penting dari upaya memperkuat ketahanan pangan nasional, serta menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan di tingkat lokal.