Bulog Barabai Monitoring Beras SPHP di Pasar Keramat Barabai

BULOG Kantor Cabang Barabai monitoring beras Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di pasar Keramat Barabai.

Proses transaksi jual beli beras SPHP di Pasar Keramat Barabai, Selasa (29/8). Foto: apahabar.com/Luthfia.

apahabar.com, BARABAI - BULOG Kantor Cabang Barabai monitoring beras Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di pasar Keramat Barabai, Selasa (29/8/23).

Monitoring beras SPHP ini dipimpin langsung Kepala Bulog Cabang Barabai, Panji Lintang didampingi Kepala DKPP HST, Ahmad Fathoni, Disdag dan Satgas Pangan Polres HST.

Lokasi yang menjadi sasaran utama dalam monitoring ini adalah para pedagang pengecer beras yang ada di Pasar Keramat Barabai, sebagai agenda dari Gerakan Siap Jaga Harga Pasar (SIGAP).

"SIGAP ini artinya Siap Jaga Harga Pasar. Kita ingin memastikan, penjualan beras SPHP di tingkat pengecer berjalan lancar dan harga yang ditawarkan sesuai dengan HET sebesar Rp.9.950 perkilogram," jelasnya.

Panji Lintang mengatakan bahwa kegiatan Gerakan SIGAP ini serentak dilaksanakan secara nasional di lima Kabupaten Kota seperti, Tapin, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Utara, Balangan, dan Tabalong.

Panji mengatakan saat ini beras SPHP di Kabupaten Hulu Sungai Tengah dari segi stok sangat cukup dan harga yang berlaku di pasaran juga sesuai HET.

"Tujuan pelaksanaan SPHP Beras di pasar ini adalah untuk menjaga ketersediaan pasokan dan stabilitas harga beras di tingkat konsumen agar daya beli masyarakat terjaga dan inflasi tetap terkendali," jelasnya.

Panji juga mengatakan, pihaknya sudah bekerjasama dengan 20 pengecer di pasar tradisional dengan masing-masing pengecer diberikan kuota pembelian maksimal 2 ton perminggu.

Salah satu pedagang beras, Hj Yani mengungkapkan bahwa masyarakat merasa terbantu dengan adanya beras SPHP ini.

"Kami masyarakat merasa terbantu dengan tersedianya beras SPHP ini. Karena saya pribadi sebagai pedagang juga mengkonsumsi beras ini," ungkapnya.

Yani juga mengatakan masyarakat saat ini jarang melihat kualitas beras tapi lebih mementingkan harga berasnya.

"Sekarang masyarakat itu kada (tidak, red) terlalu memikirkan rasa atau kualitas, tapi lebih memikirkan harga berasnya. Kalau harganya murah masyarakat malah suka. Soalnya sekarang ini yang penting bisa kenyang, rasa beras SPHP ini jua enak aja," jelasnya.

Walau begitu, Yani mengakui masih ada beberapa orang yang memang membeli beras tertentu karena kebiasaan mengonsumsi beras tersebut. 

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan HST, Ahmad Fathoni mengakui bahwa sumbangsih Bulog untuk mencegah kemiskinan ekstrim yang merupakan program pemerintah juga sangat diharapkan.

"Tidak bisa apabila tidak menggandeng Bulog karena Bulog memiliki peran besar dalam hal ini," jelasnya.

Fathoni mengharapkan beras SPHP ini bisa di beli dan di konsumsi oleh seluruh kalangan masyarakat hingga yang paling terpencil untuk membantu pemerintah dalam mencegah kemiskinan yang ekstrim khususnya di wilayah Kabupaten Hulu Sungai Tengah.