Bukan Tukang Bubur, Tapi Petani Karet Asal Tabalong Naik Haji Usai Tahunan Menabung

Ini bukan kisah tukang bubur naik haji yang sempat tayang di televisi. Namun ini kisah pasangan petani karet asal Kecamatan Jaro, Tabalong berangkat haji.

Pasangan petani karet yang bertahun-bertahun menabung untuk berangkat haji. Foto: Kanwil Kemenang Kalsel

bakabar.com, BANJARBARU - Ini bukan kisah tukang bubur naik haji yang sempat tayang di televisi. Namun ini kisah pasangan petani karet asal Kecamatan Jaro di Tabalong  yang berangkat haji.

Mereka adalah Andi Misrani Sulai dan sang istri Mulyani Asmaran Adul yang akhirnya bisa menunaikan ibadah haji setelah bertahun-tahun menabung dari hasil kebun karet.

Pasangan ini tergabung dalam Kloter BDJ-02 Embarkasi Banjarmasin dan berangkat bersama ratusan jemaah lain.

Mereka sempat terdaftar sebagai calon jemaah haji 2024, tetapi terpaksa menunda keberangkatan karena keterbatasan dana dan tanggungan keluarga.

"Waktu itu kami sangat sedih, tapi dana memang belum cukup. Kami juga harus memikirkan anak-anak yang masih membutuhkan biaya hidup dan pendidikan," tutur Mulyani.

Dengan penghasilan sekitarRp1 juta per bulan, mereka harus pintar mengelola keuangan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari sekaligus mengumpulkan tabungan haji.

Setelah setahun kembali menabung dengan penuh tekad, akhirnya impian mereka terwujud, "Alhamdulillah Allah memberikan kesempatan lagi. Semoga ibadah haji kami berjalan lancar," sahut sang suami.

Sementara Embarkasi Banjarmasin terus memberangkatkan jemaah ke Tanah Suci. Hingga Selasa (13/5), sudah lima kelompok terbang (Kloter) diberangkatkan.

Kloter BDJ-05 yang tiba di Asrama Haji Embarkasi Banjarmasin, Senin (12/5) terdiri dari 423 jemaah asal enam kabupaten di Kalimantan Tengah. Mulai dari Barito Timur, Seruyan, Barito Utara, Lamandau, Katingan, dan Kapuas.

"Penting bagi para jemaah untuk mematuhi seluruh prosedur di asrama, mulai dari pemeriksaan dokumen, pemeriksaan kesehatan, hingga penyerahan paspor," papar Kepala Kanwil Kemenag Kalsel, H Muhammad Tambrin.

Pemeriksaan kesehatan wajib dijalani oleh seluruh jemaah, termasuk lanjut usia dan penyandang disabilitas yang disediakan ruang khusus.

Kloter 05 diberangkatkan ke Madinah sebagai bagian dari gelombang pertama. Tambrin juga mengimbau seluruh jemaah agar selalu menjaga kesehatan dan tidak perlu melakukan ibadah sunah berlebihan ketika di Tanah Suci.

"Jika keluar dari ruangan, selalu menggunakan penutup kepala, seperti topi, payung dan sebagainya. Jangan sampai terpapar langsung sinar matahari," pesannya.