Ketepatan Waktu Perjalanan

Bukan Kaleng-kaleng, Ketepatan Waktu Kereta Whoosh Capai 99,9 Persen!

PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mencatat kereta cepat Whoosh memiliki ketepatan waktu mencapai 99,9 persen.

Penumpang menunggu jadwal pemberangkatan kereta Whoosh di Stasiun Kereta Cepat Halim, Jakarta. Foto: Antara

apahabar.com, JAKARTA - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mencatat kereta cepat Whoosh memiliki ketepatan waktu mencapai 99,9 persen.

Catatan tersebut diperoleh berdasarkan selama dua bulan beroperasi secara komersial dengan total 1.869 perjalanan.

"Kereta cepat Whoosh tidak hanya mempersingkat waktu perjalanan, tapi juga dan memiliki ketepatan waktu perjalanan yang sangat baik," kata GM Corporate Seceretary KCIC Eva Chairunisa seperti dilansir Antara, Senin (19/12).

Eva menerangkan perjalanan Whoosh sejak resmi beroperasi pada 17 Oktober 2023 secara keseluruhan berjalan dengan baik.

Baca Juga: Rentan Penipuan, KCIC: Belilah Tiket Kereta Whoosh di Saluran Resmi

Capaian tersebut, kata Eva, menunjukan dampak transformatif dari kehadiran kereta cepat. Di antaranya dengan menawarkan manfaat bagi penumpang soal ketepatan waktu transportasi di Indonesia.

Selain ketepatan waktu, volume penumpang Whoosh semakin terus meningkat dengan mencapai total sebanyak 881 ribu penumpang.

"Rekor jumlah penumpang terbanyak terjadi pada 19 November 2023 dengan total 21.537 penumpang per hari," ujarnya.

Meski begitu Eva memastikan KCIC akan terus mengevaluasi mengenai operasional, keselamatan dan keamanan Whoosh.

Baca Juga: Bandara Ngurah Rai Terima Dua Penerbangan Baru, Cek Rutenya

Adapun sejumlah faktor yang menjadikan kereta Whoosh dapat mencapai ketepatan waktu 99,9 persen karena penggunaan teknologi canggih kereta cepat. Hal itu juga didukung dengna infrastruktur yang memiliki standar yang tinggi.

Kondisi tersebut yang kemudian meminimalisir risiko masalah teknis yang menyebabkan terjadinya penundaan perjalanan.

Adapun SDM profesional yang mengatur pola operasi kereta cepat memungkinkan penjadwalan, pengaturan, dan monitoring perjalanan KA yang efisien untuk meminimalisasi gangguan.

Dalam operasionalnya setiap hari dijalankan kereta tanpa penumpang sebagai kereta pertama dan kereta terakhir.

"Kereta tersebut dijalankan untuk memastikan seluruh sistem perkeretaapian aman dilintasi sebelum kereta penumpang berjalan," kata Eva.

Baca Juga: Ekonomi Biru Indonesia Kalah dengan Korsel dan Norwegia

Baca Juga: Pantesan Lambat, Pertumbuhan Ekonomi Biru masih Stagnan

Selain itu, untuk memastikan keamanan dan keandalan seluruh infrastruktur prasarana, KCIC juga menjalankan kereta inspeksi atau comprehensive inspection train (CIT) secara berkala untuk memeriksa jaringan kelistrikan, persinyalan, komunikasi, dan kondisi jalur kereta api cepat.

Eva menambahkan tingkat ketepatan waktu yang tinggi berkontribusi terhadap peningkatan produktivitas karena penumpang dapat mengatur jadwal secara efisien, baik untuk pertemuan bisnis, komitmen kerja, atau aktivitas rekreasi.

"Kereta cepat Whoosh berfungsi sebagai penghubung penting antarkota, mendorong pertumbuhan ekonomi, pariwisata, dan pertukaran budaya dengan memastikan transportasi yang cepat dan andal," pungkasnya.