Tak Berkategori

Budidaya Serai Wangi Desa Bukit Mulia Kintap Tala, Untungnya Berlipat!

apahabar.com, PELAIHARI – Kelompok tani Desa Bukit Mulia, Kecamatan Kintap, Tanah Laut (Tala) telah merasakan keuntungan…

Sereh wangi salah satu usaha yang dikembangkan kelompok tani di Desa Bukit Mulia Kecamatan Kintap, Tanah Laut. Foto: apahabar.com/Ali Candra

apahabar.com, PELAIHARI – Kelompok tani Desa Bukit Mulia, Kecamatan Kintap, Tanah Laut (Tala) telah merasakan keuntungan dari budidaya serai wangi.

Seperti diketahui, hasil penyulingan daun dan batang serai wangi berupa minyak atsiri, dalam dunia perdagangan dikenal dengan nama Citronella oil.

Serai Wangi sendiri kaya manfaat. Antara lain sebagai bahan baku industri sabun, parfum, kosmetik, antiseptik, aromaterapi, sebagai bahan aktif pestisida nabati dan Bbm.

Saat ini Indonesia merupakan pemasok minyak serai wangi kedua setelah RRC.

Di Desa Bukit Mulia Kintap, ada 6 hektar untuk budidaya serai wangi. Di tanam di atas lahan fasilitas umum milik desa.

Budidaya serai wangi itu di kelola oleh Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Berkah Mulia.

Dalam pengelolaannya, budidaya serai wangi dibantu oleh perusahaan batu bara PT Arutmin Indonesia site Kintap.

“Hasilnya pun saat panen kami jual langsung ke perusahaan dalam bentuk daun basah mentah belum jadi minyak,” ujar Direktur Bumdes Berkah Mulia Desa Bukit Mulia, Bambang Yulianto kepada apahabar.com, Selasa (16/3/2021).

Nanti perusahaan yang akan mengolah daun basah serai wangi menjadi minyak dengan cara disuling.

“Daun basah kami jual atau dibeli perusahaan Rp500 per kilo. Sementara untuk berupa minyak dibeli dengan harga Rp175 ribu. Secara hitungan ekonomi dan kemudahan maka menguntungkan kami jual daun basah,” ujar Bambang.

“Selain tidak repot dalam pengolah juga mengurangi minyak terbuang-buang,” lanjut dia.

Dari hasil sekali panen, mereka dapat keuntungan hingga Rp3 juta dari 25 kilogram minyak yang dihasilkan dari serai wangi.

Budidaya serai wangi warga Desa Bukit Mulia sudah berjalan hampir dua tahun. Hebanya, sudah mampu menyumbang Pedapatan Asli Daerah (PAD) Desa.

Terpisah Manajer Tambang Lutfi Qolburokhim melalui supervisor CDEA PT Arutmin Indonesia, Candra Noma Wirayudha mengatakan sudah jadi kewajiban mereka untuk melakukan pembinaan sekitar lingkar tambang.

Karenanya melalui pembinaan seperti budidaya serai wangi salah satu upaya agar masyarakat punya usaha berkelanjutan tanpa kerja di perusahaan tambang. “Melalui pembinaan ini salah satu cara untuk mendongkrak ekonomi masyarakat sekitar. Kami bina dan hasilnya pun kami beli dengan harga layak agar mempermudah mengembangkan usaha pertanian tersebut,” tandasnya.