Nasional

BTN Siap Salurkan Kredit UMKM Properti Rp75 Miliar

apahabar.com, JAKARTA – Bank Tabungan Negara (BTN) siap menyalurkan kredit UMKM di sektor properti Rp 75…

Oleh Syarif
Bank Tabungan Negara (BTN) siap menyalurkan untuk UMKM properti. Foto-Ilustrasi/Shutterstock

apahabar.com, JAKARTA - Bank Tabungan Negara (BTN) siap menyalurkan kredit UMKM di sektor properti Rp 75 miliar.

Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah membangun pondasi perekonomian yang kuat dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) melalui sektor UMKM.

Direktur Utama Bank BTN Pahala Nugraha Mansury mengatakan sinergi dengan KoinWorks ini menjadi dukungan perseroan mendorong pengembangan dan peningkatan kapasitas usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia, khususnya di sektor properti.

Melalui kerja sama penyaluran kredit ini, lanjutnya, Bank BTN berupaya memberikan kesempatan bagi UMKM untuk memiliki kemampuan gerak lebih besar di rantai pasok sektor properti.

"Bank BTN berupaya mengembangkan ekosistem di sektor properti hingga ke berbagai unsurnya termasuk para pelaku UMKM. Dengan akses dan dana kredit Bank BTN melalui KoinWorks, kami berharap pelaku UMKM dapat mengisi rantai pasok di industri properti untuk mengakselerasi pertumbuhan sektor tersebut," jelas Pahala dalam keterangannya, Kamis (8/10/2020).

Melalui kemitraan ini, calon debitur UMKM di sektor properti seperti pemasok, kontraktor, dan subkontraktor dapat mengakses kredit hingga Rp1 miliar melalui layanan KoinBisnis dalam platform KoinWorks.

Nantinya, kredit tersebut dapat langsung diterima calon debitur berdokumen lengkap dalam kurun waktu 5 hari. Pada tahap awal, total nilai kredit dari Bank BTN yang disalurkan melalui KoinWorks mencapai Rp75 miliar.

Sementara itu, hingga kini Bank BTN telah membina 4.792 debitur UMKM baik di segmen konvensional maupun Syariah. Ribuan debitur tersebut terdiri atas 13 sektor usaha mulai dari real estate, konstruksi, hingga pertanian.

Per Agustus 2020, emiten bersandi saham BBTN ini telah menyalurkan kredit ke sektor Small Medium Enterprises (SME) sekitar Rp1,9 triliun. Posisi tersebut naik 18,19% secara tahunan (year-on-year/yoy) dari Rp1,63 triliun di bulan yang sama tahun lalu.