Megaproyek IKN

BRIN Usul Penamaan di Kawasan IKN Gunakan Bahasa Daerah

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) punya saran bagus. Gunakan bahasa daerah untuk penamaan wilayah di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Suasana pembangunan Sumbu Kebangsaan di Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Jumat (22/9). Foto: Antara/Sigid Kurniawan/rw

apahabar.com, JAKARTA - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) punya saran bagus. Gunakan bahasa daerah untuk penamaan wilayah di Ibu Kota Nusantara (IKN).

"Alangkah lebih bijaksana penamaan wilayah, mungkin di dalamnya akan ada nama permukiman, jalan, danau dan bendungan itu mengambil dari bahasa, diksi, leksikon, atau kata-kata yang berasal dari bahasa daerah," kata anggota BRIN, Nani Darheni dikutip, Jumat (13/10).

Kata dia, hal itu juga sejalan dengan resolusi Kelompok Pakar Nama Rupabumi Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNGEGN). Di mana menyebut penamaan tempat diwajibkan menggunakan bahasa lokal atau daerah.

Baca Juga: Jalan Tol Megaproyek IKN Sabet Penghargaan Bentley Systems

Baginya, pemindahan IKN akan berimplikasi terhadap adanya migrasi penduduk. Juga pemekaran wilayah, perkembangan ekonomi, sosial-politik, budaya, kesejarahan, lingkungan alam sekitar dan lainnya.

Oleh karena itu, pemekaran yang meliputi wilayah administratif seperti desa/kelurahan, kampung/dusun dan kecamatan juga akan terjadi di wilayah itu.

Di samping itu, ada alasan lain penggunaan bahasa daerah dalam penamaan suatu wilayah. Karena berhubungan dengan identitas budaya, pelestarian bahasa, penghormatan terhadap tradisi-nilai kelokalan, asal-usul dan sejarah penamaan.

Hal itu dilakukan sebagai upaya pelestarian serta preservasi. Juga memperkuat kebudayaan setempat yang memiliki identitas maupun memori kolektif dalam berkomunikasi.

Baca Juga: Hunian Vertikal Bakal Mendominasi IKN

Selain itu, menurutnya penamaan wilayah baru di IKN dengan menggunakan bahasa daerah juga bertujuan untuk memberikan edukasi preservasi budaya. Terutama bagi kalangan generasi muda.

"Untuk edukasi pemeliharaan bagi generasi muda dan juga memacu inovasi dalam penggunaan bahasa setempat," ucap Koordinator Kelompok Riset Toponimi Pusat Riset Preservasi Bahasa dan Sastra BRIN itu.

Penutup, kata Nani, toponimi atau penamaan wilayah memiliki peranan penting. Untuk mendokumentasikan budaya dan pengetahuan masyarakat di wilayah baru IKN.