Pembunuhan Brigadir J

Brigjen Benny Ali Tuai Sorotan Usai Adik Yoshua Sebut Namanya di Persidangan

Brigjen Benny Ali menjadi sorotan usai namanya disebut beberapa kali oleh adik Yosua, Bripka Mahareza Rizky dalam persidangan.

Suasana Sidang Kasus Kematian Brigadi di PN Jaksel. (foto: apahabar.com/BS)

apahabar.com, JAKARTA - Sidang kasus penembakan Brigadir J hingga saat ini masih bergulir. Kini Brigjen Benny Ali menjadi sorotan usai namanya disebut beberapa kali oleh adik Yoshua, Bripka Mahareza Rizky dalam persidangan.

Sebelumnya, Adik Brigadir J, Reza dihadirkan Jaksa Penuntut Umum (JPU) sebagai saksi untuk terdakwa Kuat Maruf dalam kasus kematian Yoshua.

Dalam keterangannya, Reza mengungkapkan bahwa Brigjen Benny adalah orang yang pertama kali mengabarkan soal kematian kakak kandungnya itu.

Awalnya, salah satu ajudan Ferdy Sambo, Daden meminta Reza untuk datang ke Provost Mabes Polri.

Baca Juga: Kuat Minta Maaf ke Orang Tua Yosua: 5 Bulan Berlalu, Kemana Saja Kamu?

Namun, saat itu dirinya belum mengatahui alasan mengapa ia dipanggil dan diperintah ke sana.

"Tapi saya langsung bergegas ke Mabes. Ketika sampai di Mabes saya kemudian diarahkan untuk naik ke lantai 3 (ruang pemeriksaan), usai melapor ke piket penjagaan Biro Provos," ungkap Reza di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (2/11).

Saat masuk ke dalam ruangan pemeriksaan, terlihat ada eks Karo Provost Mabes Polri Benny Ali yang telah berada di ruangan.

"Di situ Brigjen Benny menanyakan terlebih dahulu apakah saya adik kandung dari Nofriansyah Yoshua? Saya bilang 'Siap Jenderal'," kata Reza.

Setelahnya, Benny mengabarkan bahwa Brigadir Yoshua telah meninggal dunia. "Abang kamu telah almarhum," imbuhnya.

Baca Juga: Ibu Brigadir J Cecar Kuat Maruf Tentang Hubungannya dengan Putri

Saat itu Beny juga menceritakan kronologis kematian almarhum Yoshua, sesuai arahan skenario Ferdy Sambo.

"Jadi abang kamu masuk ke kamar ibu (Putri Candrawathi), terus dia melecehkan ibu, bahkan mengancam ibu. Nah, ibu saat itu teriak dan didengar oleh beberapa ajudan," cerita Benny.

Skenario Sambo

Menurut skenario Sambo, ketika Putri berteriak, Bharada E lah yang kemudian mendatangi lokasi kejadian. Di sana ia bertemu dengan Brigadir J.

"Tapi Abang kamu saat ditanya Richard malah bisu dan langsung melayangkan tembakan, tapi beruntungnya Richard bisa menghindar. Lalu Richard mengenai dada abang kamu sehingga abang kamu sempoyongan, tidak karuan, menembak secara brutal, jatuh dan meninggal dunia," lanjutnya.

Tentunya, perasaan Reza saat itu bercampur aduk. Dirinya tak percaya sekaligus merasa sedih atas kenyataan meninggalnya Yoshua.

Baca Juga: Komnas HAM Simpulkan Brimob dan Sabhara Polda Jatim Pelaku Utama Tragedi Kanjuruhan

Selanjutnya, Benny meminta Reza untuk menemui jenazah kakaknya di RS Polri di Kramat Jati.

"Pak Benny Ali menceritakan lagi saat ini abang kamu dibawa ke RS Kramat Jati untuk dilaksanakan autopsi. Dan kamu nanti bisa ke RS Kramat Jati juga, melihat abang kamu," kata Reza.

Namun, sejauh agenda saksi bergulir nama Brigjen Benny Ali belum pernah dihadirkan sebagai saksi dalam persidangan.

Mengingat dirinya orang pertama yang mengabarkan kematian dari Brigadir N Yoshua alias Brigadir J.