Kalsel

BREAKINGNEWS: Uji Labfor Kebakaran Hebat di Patmaraga Kotabaru Keluar

apahabar.com, KOTABARU – Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Mabes Polri akhirnya merampungkan penyelidikan penyebab kebakaran di Jalan…

Kebakaran di Jalan Patmaraga, Pulau Laut, Kotabaru, Sabtu 30 Oktober, sekitar pukul 01.30, menyisakan luka mendalam bagi ratusan warga. Foto: Istimewa 

apahabar.com, KOTABARU – Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Mabes Polri akhirnya merampungkan penyelidikan penyebab kebakaran di Jalan Patmaraga, Pulau Laut, Kotabaru.

Sebelumnya, Tim Labfor tiba di Patmaraga Kotabaru guna memulai penyelidikan gabungan, Kamis 5 November silam.

Kala itu, Tim Labfor didampingi Tim Inafis Polda Kalimantan Selatan, hingga Satuan Reserse Kriminal Polres Kotabaru.

Mereka menuju lokasi yang diduga menjadi titik awal kobaran api. Sejumlah barang bukti yang menjadi petunjuk kebakaran diamankan petugas.

Hal itu guna mengetahui pasti penyebab kebakaran hebat yang membuat ratusan jiwa kehilangan tempat tinggal.

Teranyar, informasi rampungnya penyelidikan Tim Labfor dibenarkan oleh Kapolres Kotabaru, AKBP Andi Adnan Syafruddin.

Melalui Kasat Reskrim AKP Abdul Jalil, Adnan mengatakan penyebab kebakaran adalah hubungan arus pendek listrik alias korsleting.

“Jadi, hasil itu setelah dilakukan penyelidikan, dan dilihat dari sejumlah barang bukti, serta hasil uji laboratorium forensik penyebabnya adalah korsleting,” ujar Jalil kepada apahabar.com, Jumat (18/12) siang.

Jalil masih menunggu surat resmi dari Tim Labfor Surabaya terkait penyebab kebakaran di Patmaraga.

“Untuk surat resminya belum dikirim. Tapi, untuk laporan awal hasilnya seperti itu,” pungkas Jalil.

Kronologi Kebakaran

Jalil mengatakan titik api pertama berada di dalam dapur bangunan rumah tinggal seorang warga bernama H Ijai.

“Tepatnya di antara dudukan kulkas hingga dispenser,” ujar Jalil.

Penyebab kebakaran akibat dari proses hubung longgar listrik (loose contact) antara tusuk kontak kabel power peralatan listrik dengan plat konektor kotak kontak portabel 3 lubang yang telah melelehkan plastik bodi kotak kontak dan isolasi kabel.

“Kemudian berkembang membakar media bakar di sekitarnya sehingga terjadilah kebakaran,” ujarnya.

Rabu 28 Oktober 2020 H Ijai dan istrinya pergi ke rumah mertuanya di daerah Kandangan.

Rumah ditinggalkan kosong sejak pukul 07.30. Tanggung jawab untuk menyalakan dan mematikan lampu penerangan rumah, H Ijai menyerahkan ke rekannya, Muh Efendi (29).

Kamis 29 Oktober 2020 sekira pukul 07.30 Muh Efendi mematikan lampu penerangan H. Ijai.

Setelah mematikan lampu penerangan, Muh Efendi mengunci pintu rumah kemudian pulang.

Menginjak pukul 19.00, Muh Efendi datang lagi ke rumah H. Ijai untuk menyalakan lampu penerangan.

Setelah menyalakan lampu penerangan selanjutnya Muh Efendi mengunci pintu rumah kemudian pulang.

Pada pukul 24.00, Muhammad Zaini Ridho (24) tetangga sebelah utara rumah H. Ijai pulang dari acara maulid nabi. Rumah H. Ijai didapati masih dalam kondisi aman. Tidak ada indikasi akan terjadi kebakaran.

Namun, menginjak pukul 01.30, Zaini yang berada di dalam kamar asyik bermain HP tiba-tiba mendengar suara “gluduk-gludduk”.

Lantaran penasaran, dia pergi ke kamar mandi untuk buang air kecil lalu keluar rumah dan melihat api sudah menyala dari dapur rumah H Ijai.

505 Jiwa Mengungsi

Bocah Misterius Relakan Celengannya demi Korban Kebakaran Patmaraga

Kebakaran di Jalan Patmaraga, Pulau Laut, Kotabaru, Sabtu 30 Oktober, sekitar pukul 01.30, menyisakan luka mendalam bagi ratusan warga.

Dari data apahabar.com, 505 warga kehilangan tempat tinggal. 26 warga di antaranya luka-luka bahkan ada yang syok.

Kerugian materiil dari kebakaran yang menghanguskan 159 bangunan rumah itu tak sedikit.

Baca selengkapnya di halaman selanjutnya:

Dari catatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kotabaru, jumlah korban luka tersebut mencapai 26 orang.

“26 orang ada yang luka bakar ringan, hipertensi, dan syok,” ujar Plt Kadinkes Kotabaru, Hj Ernawati, kepada apahabar.com, Selasa (3/11) sore.

Puluhan korban tersebut ditemukan berdasar penelusuran Dinkes Kotabaru mulai 30 Oktober hingga 2 November, atau tiga hari pasca-kebakaran.

“Itu data yang kami himpun dari sehari pasca-kejadian, sampai Senin tanggal dua kemarin. Untuk Selasa hari ini, akan dilaporkan malam ini,” ujar Ernawati.

Ernawati memastikan tidak terdapat korban luka bakar berat. Mereka semua hanya rawat jalan.

“Kemarin ada satu yang sesak nafas, tapi kami beri oksigen. Membaik, dan sudah pulang. Kalau untuk yang lain rawat jalan semua,” ujarnya.

Sekadar informasi, Dinas Kesehatan Kotabaru juga telah menyiapkan dua dokter jaga untuk memberikan pelayanan kepada para korban kebakaran.

Keduanya disiagakan di Puskesmas Sebatung yang berjarak hanya selemparan baru dari posko induk yang didirikan untuk penanganan korban kebakaran.

Sebagai pengingat, kebakaran hebat di Patmaraga terjadi pada Sabtu 30 Oktober, sekitar pukul 01.30.

Api yang baru dipadamkan 5 jam kemudian menghanguskan 159 rumah. 505 warga terpaksa mengungsi.

Sampai berita ini diturunkan, polisi masih menyelidiki asal muasal api penyebab kebakaran.

“Bantuan dari Tim Labfor Surabaya akan datang pada pekan depan (pekan ini),” ujar Kasat Reskrim Polres Kotabaru AKP Abdul Jalil, kepada apahabar.com, akhir pekan lalu.