Pemilu 2024

Breaking! Tercetus Cak Imin Jadi Cawapres Anies

Bakal calon presiden (bacapres) Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto menanggapi isu berduetnya Anies Baswedan.

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar menyampaikan pidato politik pada puncak perayaan hari lahir (Harlah) ke-25 PKB di Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah, Minggu (23/7/2023). (ANTARA/HO-DPP PKB)

apahabar.com, JAKARTA - Bakal calon presiden (bacapres) Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto menanggapi isu adanya duet Anies Baswedan dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.

Isu tersebut mencuat usai anggota tim 8 yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya yang mengeluarkan pernyataan resmi terkait hal tersebut.

"Ya inilah namanya demokrasi kita, musyawarah. Saya sendiri belum mendengar soal itu (Cak Imin berpasangan dengan Anies) rencana-rencana itu tapi itulah demokrasi," katanya pada wartawan di kantor DPP Partai Golkar, Kamis (31/8).

Baca Juga: Gerindra Tak Menyoal Pertemuan Cak Imin-Ganjar, Hanya Sampaikan Perdamaian

Ia mengatakan bahwa pihaknya tetap bersikap santai dan tidak menepis isu pengkhianatan yang dilakukan PKB.

Sebelumnya, anggota tim 8, Teuku Riefky Harsya yang juga menjabat sebagai Sekjen Demokrat memberikan keterangan tertulis terkait tercetusnya pasangan duet Anies Baswedan dan Cak Imin.

Baca Juga: Pengamat: Anies Baswedan Diuntungkan Golkar-PAN Gabung KKIR

Riefky menegaskan terjadi kejadian tak terduga yang diputuskan secara sepihak oleh Ketua Umum NasDem, Surya Paloh yang menduetkan Anies tanpa sepengetahuan Partai Demokrat dan PKS.

"Di tengah proses finalisasi kerja Parpol koalisi bersama Capres Anies dan persiapan deklarasi, tiba-tiba terjadi perubahan fundamental dan mengejutkan," sebutnya.

"Malam itu juga (29 Agustus), Capres Anies dipanggil oleh Surya Paloh untuk menerima keputusan itu. Sehari kemudian, 30 Agustus Capres Anies dalam urusan sangat penting ini tidak menyampaikan secara langsung ke PKS dan Demokrat melainkan mengutus Sudirman Said untuk menyampaikannya," pungkasnya.