Hot Borneo

Breaking News! Terkuak, Penyebab Keracunan Massal di Alalak Batola

apahabar.com, MARABAHAN – Pemeriksaan sampel makanan yang menyebabkan keracunan massal di Kecamatan Alalak, Barito Kuala (Batola),…

Sejumlah anak-anak mendapat perawatan di rumah sakit, karena muntah-muntah seusai menyantap hidangan peringatan keagamaan di Kecamatan Alalak. Foto: Istimewa

apahabar.com, MARABAHAN – Pemeriksaan sampel makanan yang menyebabkan keracunan massal di Kecamatan Alalak, Barito Kuala (Batola), sudah diketahui.

Diperiksa di Laboratorium Kesehatan (Labkes) Kalimantan Selatan di Banjarmasin, sampel makanan yang diambil dinyatakan mengandung bakteri.

Adapun makanan yang diperiksa antara lain soto dan sop. Sampel ini diambil petugas dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Banjarmasin dan Puskesmas Berangas setelah kejadian.

“Berdasarkan hasil pemeriksaan sampel, keracunan makanan tersebut disebabkan bakteri,” papar Kapolres Batola, AKBP Lalu Mohammad Syahir Arif, melalui Kasat Reskrim AKP Setiawan Malik, Sabtu (5/3).

“Namun demikian, diperlukan tes mikrobiologi untuk mengetahui jenis bakteri yang terkandung dalam makanan tersebut. Diperkirakan minggu depan sudah diketahui,” imbuhnya.

Tercatat 97 orang mengalami keracunan makanan, setelah menyantap hidangan dalam peringatan Isra Mikraj dan Haul Guru Sekumpul di salah satu rumah warga di Pulau Sewangi, Sabtu (27/2) sore.

Mereka mengalami pusing dan muntah beberapa jam berselang. Kebanyakan warga yang mengalami gejala ini adalah anak-anak dan perempuan.

Selanjutnya sejak pukul 21.00 hingga menjelang dini hari, mereka dilarikan ke sejumlah rumah sakit di Banjarmasin untuk mendapatkan perawatan.

Sekitar beberapa jam dirawat dan dinyatakan sudah stabil, mereka diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing, Minggu (27/2) pagi.

Bakteri Penyebab

Melansir dari Hallo Sehat, setidaknya terdapat lima bakteri yang dapat menyebabkan keracunan makanan, yakni salmonella, clostridium perfringens, campylobacter, staphylococcus aureus dan escherichia coli.

Ironisnya makanan yang terkontaminasi bakteri, tak menunjukkan perubahan rasa, warna dan aroma. Begitu pula gejala kontaminasi makanan yang sekilas mirip sakit perut biasa.

Terdapat banyak kejadian perantara yang membuat bakteri tersebut dapat masuk ke tubuh manusia. Salah satunya tidak mencuci bahan makanan dengan benar.

Kemudian makanan dimasak di bawah suhu 60 derajat celcius, sehingga tidak begitu matang sebelum dikonsumsi.

Sedangkan gejala yang ditimbulkan akibat makanan terkontaminasi bakteri antara lain diare, nyeri dan kram perut, hingga mual dan muntah.

Bahkan salah satu jenis bakteri clostridium dapat menyebabkan botulisme atau keracunan makanan yang mematikan.

Usai Jalani Perawatan, Puluhan Pasien Keracunan Massal di Alalak Batola Dipulangkan