tips kesehatan

Mengenal Brain Fog, Kabut Otak Biang Sulit Konsentrasi

Hilang konsentrasi dan mudah lupa? Mungkin itu salah satu kondisi Kabut otak atau brain fog. Stress dan kurang tidur punya pengaruh.

Ilustrasi Brain Fog, Kabut otak yang menyebabkan sulit konsentrasi dan hilang fokus. Foto: Creakyjoints

apahabar.com, JAKARTA - Hilang konsentrasi dan mudah lupa? Mungkin itu salah satu kondisi Kabut otak atau brain fog. Stress dan kurang tidur berpengaruh punya pengaruh 

Kabut otak atauh merupakan gejala yang menyebabkan kebingungan, masalah ingatan, dan kurang fokus. Disebabkan beberapa faktor seperti stres, perubahan pola hidup.

Melansir Prevention, terdapat beberapa alasan fisionogis mengenai hal ini. Dalam otak manusia terdapat triliunan neuron, hanya 10,000 hingga 20,000 saja yang mengeluarkan neuropeptida, atau biasa disebut orexin, sebuah sel otak yang mempunyai fungsi untuk lebih fokus terhadap sesuatu.

Brain fog sendiri bukanlah suatu kondisi medis, melainkan gejala yang menyebabkan disfungsi kognitif lainnya, seperi kesulitan mengingat, sulitnya berpikir jernih, konsentrasi yang buruk hingga sulit fokus.

Beberapa orang menggambarkannya sebagai kelelahan mental. Dalam kasus terparahnya, kabut otak dapat mengganggu pekerjaan atau sekolah.

Penyebab Kabut pada Otak

Ada sejumlah alasan mengapa pikiran terasa berkabut. Salah satunya pada saat COVID-19, beberapa pasien mengidap brain fog dan mempengaruhi sistem pernapasan bagian atas.

"Brain fog bukanlah gejala umum COVID, hal ini bisa saja terjadi," ujar Sandra Bond Champman, Ph,D., direktur utama Pusat Kesehatan Otak, Universitas Texas, Dallas.

Kenali penyebab brain fog. Foto: Freepik

Selain itu, Brain fog terjadi karena beberapa penyebab yang harus dihindari, seperti: 

Stres

Stres kronis dapat meningkatkan tekenan darah, melemahkan sistem kekebalan tubuh, dan memicu depresi hingga kelelahan mental.

Ketika otak merasa lelah, tubuh menjadi sulit berpikir, dan sulit fokus. Akibatnya otak terganggu dan kesulitan untuk berpikir jernih hingga berkonsentrasi, sehingga menyebabkan Brain fog.

Kurang Tidur

Penelitian menemukan bahwa tidur membuat pembersihan darah dan menyebutnya sebagai "siklus pembilasan" otak. Dan membantu membentuk memori jangka panjang yang lebih stabil.

Kurang tidur bisa mengganggu fungsi otak, dan menyebabkan konsentrasi memburuk. Usahakan tidur 8 hingga 9 jam per malam.

Perubahan Hormon

Perubahan hormon dapat memicu kabut otak. Kadar hormon progesteron dan estrogen dapat mempengaruhi memori dan menyebabkan gangguan kognitif jangka pendek.

Hal ini juga terjadi pada menopause, dimana penurunan kadar estrogen menyebabkan mudah lupa, konsentrasi yang buruk hingga sulit konsentrasi.

Efek Samping Obat-obatan

Sejumlah obat diketahui menyebabkan kabut otak, seperti obat migrain, hingga obat tidur yang dijual bebas.

Efek ini memicu brain fog, seperti mudah mengantuk dan perubahan mood. Melakukan konsultasi pada dokter sebelum mengonsumsi obat adalah hal yang disarankan.

Pola Makan yang Buruk

Pola makan yang tidak sehat menyebabkan tubuh kekurangan nutrisi. Dan meningkatkan risiko kabut otak.

Dalam penelitian, beberapa sumber gizi berperan dalam meningkatkan fokus sesorang, seperti vitamin B12, vitamin E, antioksidan dan omega-3. Menghindari asupan penyebab alergi juga berperan dalam mengurangi risiko brain fog.

Kondisi Medis Tertentu

Kabut otak mungkin disebabkan oleh masalah kesehatan, seperti autoimun, penuaan, kelelahan, dan gangguan mental.Penyakit lain seperti cedera kepala, anemia dan demensia juga bisa menyebabkan brain fog terjadi.


Pengobatan dan Penanganan

Mengobati brain fog tergantung pada penyebabnya. Jika mengalami anemia, suplemen zat besi dapat membantu produksi sel darah merah dan mengurangi kabut otak.

Namun terkadang menghilangkan brain fog adalah degnan memperbaiki kurangnya nutrisi dalam tubuh, mengganti pengobatan, atau memperbaiki kualitas tidur.

Selain itu, beberapa solusi dapat dilakukan untuk mengatasi kabut otak, seperti:
- Tidur 8 hingga 9 jam per malam
- Mengelola stress
- Mengurangi alkohol dan kafein
- Olahraga teratur
- Meningkatkan kesehatan otak dengan melakukan olahraga, seperti bermain puzzle atau bermusik
- Mengonsumsi makanan bergizi

Kondisi brain fog sangat wajar terjadi pada seseorang, namun dengan durasi yang singkat. Jika hal ini sering terjadi dan memperburuk dalam beraktivitas, segera berkonsultasi dengan dokter terkait untuk mendapatkan penanganan.