Bantuan Bencana Alam

BPKP Awasi Penyaluran Bantuan ke Vanuatu

BPKP turut ikut melakukan pengawalan pemberian bantuan Pemerintah Indonesia ke Vanuatu sebagai bentuk dukungan kemanu

(Kanan) Deputi Kepala BPKP Bidang Polhukam PMK, Iwan Taufiq Purwanto (Foto: apahabar.com/BPKP))

apahabar.com, JAKARTA - Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP) turut ikut melakukan pengawalan pemberian bantuan Pemerintah Indonesia ke Vanuatu sebagai bentuk dukungan kemanusiaan kepada negara di Pasifik Selatan yang dilanda bencana gempa dan badai beberapa waktu lalu.

Deputi Kepala BPKP Bidang Polhukam Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Iwan Taufiq Purwanto mengatakan bahwa turut sertanya BPKP dalam penyaluran bantuan itu sebagai upaya pengawasan ketepatan penyaluran bantuan.

"BPKP turut serta mengawal pemberian bantuan pemerintah Indonesia ke Vanuatu agar akuntabel dan tepat sasaran," kata Iwan Taufik dalam keterangan resminya yang diterima apahabar.com, Jakarta (9/5).

Baca Juga: BNPB: Bantuan Bencana Vanuatu Diterbangkan 2 Pesawat Carter

Iwan menuturkan bantuan yang dikirimkan pemerintah Indonesia ke Vanuatu tersebut diharapkan dapan meringankan warga Vanuatu yang terkena dampak gempa dan badai yang melanda negara Pasifik Selatan tersebut.

Ia mengungkapkan bahwa pemerintah Indonesia menyalurkan bantuankebutuhan warga Vanuatu hingga mencapai Rp 7,2 Miliar.

"Seperti yang telah disampaikan Kepala BNPB, Pemerintah Indonesia mengirimkan bantuan logistik kebutuhan dasar sebanyak 34,7 ton yang terdiri dari 11 jenis barang dengan kisaran nilai Rp 7,2 miliar," ungkapnya.

Baca Juga: Pemerintah Jamin Bantuan Bapok Penyintas Gempa Cianjur Selama Tiga Bulan ke Depan

Selain memberukan bantuan dengan nilai mencapai Rp 7,2 Miliar, namun pemerintah Indonesia juga turut mengirimkan Tim Kemanusiaan yang terdiri dari unsur perwakilan Kemenko PMK, Kementerian Luar Negeri, BNPB dan BIN dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia.

Bantuan tersebut diberangkatkan pada 8 Mei 2023 melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta dengan pesawat Cargo My Indo Airline. Pemerintah Indonesia juga mengirim Tim Kemanusiaan yang berjumlah 14 orang perwakilan dari Kemenko PMK, Kementerian Luar Negeri, BNPB, dan BIN menggunakan pesawat Garuda.

Diketahui sebelumnya, Vanuatu mengumumkan keadaan darurat pasca bencana gempa magnitudo 6,5 pada Jumat (3/3/2023) lalu, sehari setelah Topan Judy dengan kategori empat itu memicu kerusakan dan banjir di hampir seluruh 83 pulau di negara itu.

Baca Juga: Penyaluran Bantuan Pangan Beras, Bapanas: Realisasi Capai 71 Persen

Di tengah situasi tersebut, penduduk setempat sekarang menghadapi badai tropis besar lainnya yakni Topan Kevin yang tercatat sebagai badai kategori tiga membawa angin hingga 130 km/jam dan mengakibatkan sekitar 5.000 orang terpaksa mengungsi.

Sejauh ini belum ada korban jiwa yang dilaporkan. Namun, akibat bencana tersebut hampir seluruh warga Vanuatu, sekitar 300 ribu orang, terkena dampak.