BPBD HST Telusuri Warga Perbukitan Berpotensi Terdampak Gempa

Petugas BPBD HST berupaya mencari informasi kondisi warga perdesaan di Pegunungan Meratus yang berpotensi terdampak gempa.

ilustrasi/tempo.co

bakabar.com, BANJARMASIN -- Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Hulu Sungai Tengah berupaya mencari informasi kondisi warga perdesaan di Pegunungan Meratus yang berpotensi terdampak gempa bumi tektonik Magnitudo 3,2.

Kepala BPBD HST Ahmad Apandi saat dikonfirmasi di Barabai mengaku kesulitan mencari informasi keadaan masyarakat di Pegunungan Meratus setelah gempa karena tidak terjangkau jaringan telekomunikasi.

"Potensi yang terkena dampak gempa di daerah HST berada di Desa Juhu dan Anak Desa Harapan (Kecamatan Batang Alai Timur)," ujar Apandi yang dikutip dari Antara, Senin (19/2/2024)


Menurutnya, Desa Juhu dan Anak Desa Haraan berpotensi terdampak akibat getaran gempa karena kedua desa tersebut secara letak geografis wilayah paling dekat dengan titik pusat gempa.

Diketahui, desa yang berada di punggung kaki Pegunungan Meratus ini berada di ketinggian 560 di atas permukaan laut (MDPL) dan dihuni masyarakat Suku Dayak.

Perjalanan menuju desa itu harus dilakukan berjalan kaki selama sehari karena memasuki hutan hujan dengan medan terjal.

"Senin kami coba koordinasikan dengan pihak kecamatan," ungkapnya.


Apandi mengatakan, upaya menjangkau desa terpencil demi memastikan kondisi lingkungan serta ratusan masyarakat Desa Juhu dan Anak Desa Haraan usai diguncang gempa.

"Kita harapkan ada aparat desa atau masyarakat (Desa Juhu) yang turun ke kecamatan untuk memberikan kabar," ujarnya.


Apandi mengatakan gempa bumi Manitudo 3,2 mengguncang Kabupaten HST yang berpusat di sekitar gunung tertinggi di Kalimantan Selatan, yakni Gunung Halau-Halau, Kecamatan Batang Alai Timur pada Minggu pukul 12.32 Wita.

“Pusat gempa, sesuai koordinat kurang lebih 11 kilometer tenggara Gunung Halau Halau," ujar Apandi.


Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mendeteksi terjadi gempa di Kalimantan Selatan, Minggu (18/2/2024). Gempa dengan magnutudo 3,2 terjadi di tenggara Hulu Sungai Tengah (HST) sekitar pukul 12.32 Wita. Namun demikian, getaran terasa di Tapin dengan skala Modified Mercally Intensity (MMI) level II hingga III.

BMKG menyatakan gempa bumi daratan Magnitudo 3,2 yang berpusat di Kabupaten HST itu akibat aktivitas lempeng Pegunungan Meratus.


Kepala Stasiun Geofisika Balikpapan Rasmid melalui keterangan tertulis, Minggu (18/2/2024), menjelaskan, gempa berpusat di wilayah Kabupaten HST yang terasa hingga perbukitan Kabupaten Tapin ini merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat pergerakan patahan Meratus.

"Berdasarkan estimasi shakemap (peta guncangan), gempa bumi ini menimbulkan guncangan di daerah Kecamatan Hatungun, Kabupaten Tapin," ungkapnya.