Darurat Karhutla

BPBD Banjarmasin Waspadai Dua Wilayah Rawan Karhutla

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarmasin mewaspadai dua titik kebakaran hutan dan lahan (karhutla) selama musim kemarau.

Karhutla di Desa Guntung Ujung, Gambut, Banjar, Jumat (1/9). Foto-DPKP Banjar

apahabar.com, JAKARTA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarmasin mewaspadai dua titik kebakaran hutan dan lahan (karhutla) selama musim kemarau.

Kedua wilayah rawan karhutla tersebut di antaranya wilayah Banjarmasin Selatan dan Banjarmasin Utara.

"Sejauh ini data kita, lahan yang terdampak kebakaran sekitar 2,26 hektare," ujar Kepala BPBD Kota Banjarmasin, Husni Thamrin seperti dilansir Antara, Minggu (3/9).

Baca Juga: Vegetasi Kawasan Wisata di TNBTS yang Hangus Tembus 661 Hektare

Husni menerangkan karhutla yang terjadi di Banjarmasin sebagian besar merupakan lahan semak rawa. Lahan tersebut selama ini dikenal rawan kebakaran karena kering.

Hal tersebut terbukti dengan adanya kebakaran di 21 titik di wilayah Kota Banjarmasin hingga Agustus 2023.

Meskipun sebagian besar kebakaran tersebut berhasil dipadamkan dengan cepat, namun potensi bahaya masih tergolong tinggi.

Baca Juga: BMKG Bilang Selain Karhutla, Kalimantan Dihantui Cuaca Ekstrem

Karena itu, ia meminta masyarakat agar terus meningkatkan kewaspadaan dengan menyiapkan personel dan peralatan pemadam yang memadai. Khususnya, di daerah rawan kebakaran lahan.

"Saya mengimbau masyarakat untuk tidak membakar sampah sembarangan atau beraktivitas dengan api terbuka, terutama dalam kondisi cuaca kering saat ini," terangnya.

Ajakan tersebut berkaitan langsung dengan informasi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Isinya sebanyak 90 persen kasus karhutla disebabkan oleh aktivitas manusia yang tidak bertanggung jawab.

Baca Juga: Dampak Karhutla, Pasien ISPA Banjarbaru Kalsel Meningkat 900 Kasus

Tak hanya itu, Pemkot Banjarmasin juga tengah menyoroti ancaman perubahan iklim yang selama ini berkontribusi atas meningkatknya intensitas bencana alam.

Serentetan peristiwa bencana tersebut yang memengaruhi ribuan orang akibat kerugian besar yang ditimbulkannya.

"Pemerintah berkomitmen untuk mengambil tindakan nyata untuk melindungi leingkungan dan kehidupan masyarakat," pungkasnya.