Tragedi Kanjuruhan

Bos Juragan 99: Bentuk Pertanggungjawaban Moral, Saya Mundur dari Presiden Arema FC

Bos Juragan 99 Gilang Widya Pramana menyatakan mundur dari presiden klub Arema FC terkait bentuk pertanggungjawaban moralnya atas tragedi Kanjuruhan.

Bos Juragan 99 Gilang Widya Pramana mundur dari Presiden Arema FC. (Foto: tangkapan layar/aremafc)

apahabar.com, JAKARTA – Bos PO Bus Juragan 99 Gilang Widya Pramana menyatakan mundur dari jabatannya sebagai Presiden Klub Arema FC. Hal itu dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab moralnya atas tragedi Kanjuruhan.

Kabar munudrnya Gilang disampaikan pada konferensi pers yang diadakan di Kandang Singa di Jalan Mayjen Panjaitan, kota Malang, Jawa Timur.

“Saya nyatakan hari ini saya mundur dari Presiden Arema,” ujar Gilang dilansir dari Instagram resmi @AremaOfficial, Sabtu (29/10).

Lebih lanjut, pria yang kerap dikenal sebagai bos skincare MS Glow ini mengaku bangga bisa membawa Singo Edan julukan Arema berprestasi pada tahun pertamanya ia menjabat sebagai presiden klub.

Baca Juga: Mochamad Iriawan: PSSI Putuskan Percepat Gelar Kongres Luar Biasa!

Baginya, memimpin Arema FC adalah sesuatu kebahagiaan yang tidak bisa ternilai apapun saat menjabat sebagai presiden.

“Saya bangga bisa membawa Arema berprestasi di tahun pertama, juara Piala Presiden, kebahagiaan tak ternilai harganya,” ungkapnya.

Gilang menyebut, jabatannya itu merupakan posisi yang terhormat. Selain sebagai Presiden klub Arema FC, ia juga sebagai investor Arema FC.

“Posisi presiden ini sebenarnya posisi kehormatan untuk saya yang di mana saya sebagai investor diberikan istilah presiden oleh owner dan oleh direksi dan ini merupakan suatu kehormatan,” kata Gilang.

Baca Juga: Deretan Pesepakbola yang Berpotensi Lakoni Piala Dunia Terakhir

Di satu sisi, karena kesedihan dan trauma yang mendalam, pria kelahiran Malang itu menyatakan mundur dari jabatannya sebagai presiden klub Arema FC per tanggal 29 Oktober 2022.

Lebih lanjut, keputusannya mengundurkan diri dari jabatanya sebagai presiden klub Arema FC merupakan murni dari dirinya, ia menegaskan tak ada tekanan dari pihak manapun atas keputusannya tersebut.

“Tidak ada tekanan, pressure dari pihak manapun. Itu murni karena tanggung jawab moral saya. Itu murni karena saya sangat merasakan kesedihan, traumatis dan itu memutuskan saya mundur,” tegasnya.

“Dan dengan situasi yang terjadi sekarang ini. Yang terjadi di Arema Fc saya merasa Arema perlu sosok yang lebih baik dan dirasa mampu yang bisa membawa Arema ini tim yang solid dan kuat kedepannya,” tutupnya.

Baca Juga: Piala Dunia 2022: Brasil, Negara Unggulan di Qatar

Diketahui, keputusan Gilang Widya Pramana mundur dari jabatan presiden klub Arema FC setelah terjadi Tragedi Kanjuruhan yang menelan korban jiwa sebanyak 135 orang yang sebagian besar adalah Aremania pendukung Arema FC.

Tragedi Kanjuruhan tersebut terjadi usai laga derbi jatim antara Arema FC kontra Persebaya awal Oktober lalu.