Borneo FC Pasrah Kehilangan Mesin Golnya ke Liga China

Borneo FC Samarinda dibuat kaget dengan keputusan penyerangnya, Matheus Antonio de Souza Pato alias Matheus Pato yang pilih keluar ke klub China.

Penyerang asal Brasil Matheus Pato. (foto: dok. ligaindonesia)

apahabar.com, JAKARTA -Borneo FC Samarinda dibuat kaget dengan keputusan penyerangnya, Matheus Antonio de Souza Pato alias Matheus Pato yang pilih keluar dan bergabung bersama klub Liga China, Shandong Taishan.

"Kami sudah melihat tanda-tanda kepergian Pato sejak menjalani pemusatan latihan di Yogyakarta sebelum Liga 1 dimulai," kata Manajer Borneo FC Dandri Dauri dilansir antara.

Dandri melanjutkan ada seorang agen pemain meminta Pato bergabung dengan tim di liga China, namun tawaran tersebut ditolak manajemen karena Pato adalah striker yang sangat diandalkan klub saat ini.

“Kami menolak permintaan agen tersebut dengan alasan sudah melakukan persiapan menuju Liga 1 dan sudah sulit mendapatkan pemain baru sekelas Pato,” ucap Dandri.

Baca Juga: Matheus Pato Dua Gol, Borneo FC Benamkan Bali United

Pemain asal Brasil itu sudah semusim bergabung dengan tim berjuluk "Pesut Etam" dan menjelma sebagai bintang baru bagi suporter Borneo FC karena kepiawaiannya dalam mencetak gol dan membawa kemenangan tim.

Penampilan Pato di Liga Indonesia pun cukup mengejutkan karena mampu menjadi pencetak gol terbanyak di musim 2022/2023 atau di musim pertamanya bersama Borneo FC dengan 25 gol dalam 32 pertandingan.

Dandri menegaskan rencana kepindahan Pato itu sempat meredup saat Liga 1 mulai berjalan karena striker tersebut sempat menjalani tiga pertandingan bersama Borneo FC.

Namun, usai laga menghadapi Persis Solo, secara mengejutkan Pato kembali meminta izin untuk pergi dari Kota Samarinda. Laga melawan Persis Solo pun menjadi penampilan terakhir Pato membela klub.

Baca Juga: Borneo FC Siap Lanjutkan Tren Positif Saat Hadapi PSIS Semarang

"Kami sudah berusaha mempertahankan tetapi Pato memutuskan pergi. Jadi ini bukan karena kami ingin melepas tapi murni Pato yang menginginkannya,” tegas Dandri.

Nilai transfer serta gaji tinggi dari tim Tiongkok diduga menjadi salah satu alasan Pato meninggalkan Borneo FC.

Namun satu hal yang disesalkan adalah kepergian Pato terjadi saat bursa transfer pemain sudah akan berakhir yaitu pada 29 Juli.

Kepergian Pato membuat Borneo FC kini hanya menyisakan satu striker yakni Nur Hadianto di saat klub menjalani persiapan laga kandang menjamu Barito Putra.

“Saat ini kami masih punya pemain asing yang bisa dimainkan sebagai striker. Jelle Goselink menjadi alternatifnya karena kami tidak mungkin mendapatkan pemain pengganti dalam waktu singkat saat bursa transfer hampir berakhir,” jelas Dandri.