Tak Berkategori

Bom Bunuh Diri Saat Natal di Kongo, 5 Orang Tewas

apahabar.com, BENI – Bom bunuh diri meledak di sebuah restoran Kota Beni, Kongo, saar Hari Natal…

Ilustrasi ledakan bom. Foto-iStockPhoto via Liputan6.com

apahabar.com, BENI – Bom bunuh diri meledak di sebuah restoran Kota Beni, Kongo, saar Hari Natal pada Sabtu (25/12).

Ledakan bom bunuh diri saat perayaan Natal menguncang di Kongo tersebut sedikitnya menewasakan 5 orang sebagaimana disampaikan para pejabat setempat yang dilansir dari Reuters.

Serangan itu menandai kekerasan terbaru di wilayah di mana pasukan Kongo dan Uganda melancarkan kampanye melawan tersangka dari kelompok ekstremis.

“Pembom bunuh diri, dicegah oleh penjaga keamanan memasuki bar yang ramai, mengaktifkan bom di pintu masuk bar,” kata Juru Bicara Gubernur Regional, Général Ekenge Sylvain, dalam sebuah pernyataan yang dilansir Reuters dikutip dari Okezone.com.

Lima orang tewas dalam ledakan itu dan 14 lainnya luka-luka, termasuk dua pejabat setempat, tambahnya.
Sylvain mengatakan bahwa gerilyawan dari Pasukan Demokrat Sekutu (ADF), sebuah kelompok yang bersekutu dengan kelompok teroris Negara Islam (IS, dulu ISIS), telah mengaktifkan “sel tidur” di Beni untuk menargetkan warga.

Namun, dia tidak memberikan bukti yang menghubungkan ADF dengan ledakan itu. ADF tidak mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu.

Kongo dan negara tetangganya, Uganda, meluncurkan kampanye militer di Beni pada akhir November melawan ADF.

Para pejabat sebelumnya menyalahkan kelompok itu atas pemboman di wilayah tersebut.

Wali Kota Beni, Narcisse Muteba Kashale, sebelumnya mengatakan kepada radio lokal bahwa sebuah bom telah meledak di pusat kota.

"Demi keamanan, saya minta masyarakat tetap di rumah," kata Kashale.

Seorang wartawan Reuters di dekatnya mengatakan dia mendengar ledakan sekitar pukul 7 malam, tepat setelah misa Katolik sore hari, di dekat jalan utama kota, diikuti dengan tembakan.

Juru Bicara Kepolisian Nasson Murara mengatakan bahwa petugas menembakkan peluru tajam untuk membubarkan massa yang marah yang berusaha menghalangi penyelidik mengakses lokasi ledakan. Namun, tidak ada yang terluka dalam insiden itu.

Gambar yang dibagikan di media sosial menunjukkan puluhan kursi hijau berserakan di jalan, beberapa meleleh atau membara.

Setidaknya empat mayat, termasuk seorang gadis kecil, terlihat di antara reruntuhan. Reuters tidak dapat segera memverifikasi keaslian gambar tersebut.
Kampanye gabungan Kongo dan Uganda, yang diluncurkan pada 30 November, telah merencanakan untuk menargetkan empat kamp ADF, termasuk dua di daerah Beni, kata seorang jenderal Uganda awal bulan ini.

Beni diguncang oleh dua ledakan pada bulan Juni di sebuah gereja Katolik dan di persimpangan yang sibuk. Tidak ada yang tewas dalam kedua ledakan kecuali tersangka pembom, yang tewas oleh ledakan kedua.