Bom Astana Anyar

BNPT Waspadai Terorisme Incar Kalangan Anak Muda

Anak muda disebut sering jadi sasaran kelompok teroris

Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar. Foto: Detikcom

apahabar.com, JAKARTA - Anak muda disebut sering jadi sasaran kelompok teroris dan ektremis lewat ajaran-ajaran disebarluaskan.

Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan akan memperkuat pencegahan terhadap anak-anak muda agar tidak dijadikan alat untuk menjadi terorisme.

"Makannya kita perlu terus memperkokoh memperkuat identitas kita, melakukan sosialisasi pembinaan kepada anak-anak muda, ini anak-anak muda yang mudah terkena. Jangan sampe anak-anak muda kita dijadikan alat untuk melakukan kekerasan yang mana tujuannya itu untuk menunjukkan eksistensi diri mereka," kata Kepala BNPT, Komjen Pol Boy Rafli Amar, kepada wartawan Kamis (8/12).

Menurutnya, jaringan teroris akan mencari celah untuk masuk ke masyarakat dan menyebarkan ajaran-ajaran kepada masyarakat. Maka dari itu BNPT akan bersosialisasi guna memperkuat karakter anak muda agar tidak mudah dipengaruhi.

"Karena dia masuk dalam lingkungan masyarakat, dia masuk. Jadi ketika dia masuk, disitu lah mulai penyebar luasan benih-benih kepada warga kita. Kalau pendirian, karakter kita tidak kuat, maka anak-anak remaja, anak-anak muda kita akan menjadi bagian dalam menjalankan misi yang mereka inginkan dengan berciri khas kekerasan ekstrem itu," ujarnya.

Lanjutnya, BNPT akan menggandeng beberapa pihak termasuk masyarakat guna melakukan pencegahan terhadap jejaring terorisme. Langkah itu agar terorisme tidak mudah hadir di tengah masyarakat.

"Begitu besarnya jumlah penduduk kita, maka seruan-serua  kita dalam rangka bersama, kita memasang jejaring agar mereka tidak mudah hadir di tengah-tengah masyarakat kita. Jadi perlu kerjasama dengan semua pihak, tidak cukup hanya dengan unsur-unsur aparatur aparat pemerintahan, aparat keamanan, tapi kita semua," ujarnya

Diketahui, aksi teror atau bom bunuh diri terjadi di Mapolsek Anasta Anyar, Kota Bandung, Jawa Barat pada hari Rabu pagi (7/12) pukul 08.30 WIB.

Atas kejadian tersebut, BNPT bersama Polri bekerjasama untuk menyelidiki kasus terorisme itu.

“Koordinasi ini terus dijalankan dan petugas kami ada di sana, di bandung di bawah deputi dua bidang penegakan hukum ada di sana saat ini,” tuturnya.

Selain itu, ia juga telah memetakan beberapa titik yang terindikasi jadi target lanjutan akai terorisme, terutama di beberapa markas-markas kepolisian.

“Pasti itu pasti, otomatis. kita petakan yang berkaitan dengan masalah,” pungkasnya.