BNPB: Warga Aceh Singkil Beraktivitas Normal Pasca Gempa M6,2

Warga Aceh Singkil sempat panik dengan guncangan gempa berkekuatan magnitudo 6,2 yang terjadi Senin pagi (16/1).

Ilustrasi warga panik karena guncangan gempa. Foto: Kumparan.

apahabar.com, JAKARTA - Gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,2 yang melanda Aceh Singkil pada Senin pagi (16/1). Guncangan gempa yang keras sempat membuat warga panik, namun kini berangsur normal.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan setelah gempa 6,2 magnitudo (M) di Kabupaten Aceh Singkil, Provinsi Aceh, Senin, aktivitas warga setempat kembali normal.

"Aktivitas warga tetap normal setelah kejadian gempa ini. Hingga kini, dilaporkan tidak ada dampak korban jiwa," kata Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan yang diterima di Jakarta, melansir Antara.

Baca Juga: Gempa Bumi M5,1 Guncang Waropen Akibat Pergerakan Lempeng Papua

Ia menjelaskan kejadian ini sempat menyebabkan warga sekitar panik, dikarenakan gempa dirasakan 3-10 detik di empat kabupaten yakni Kabupaten Aceh Singkil, Kabupaten Tapanuli Tengah, Kabupaten Nias Utara, dan Kabupaten Aceh Selatan.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Singkil melaporkan pihaknya segera menerjunkan tim reaksi cepat ke wilayah yang merasakan guncangan. Tim BPBD menelusuri wilayah lokasi guncangan untuk pengecekan potensi dampak kerusakan.

"BNPB telah berkoordinasi dengan BPBD setempat dan memonitor situasi pascagempa melalui Pusdalops BNPB. Masyarakat diimbau untuk waspada dan siap siaga terhadap potensi gempa susulan. Pastikan sumber informasi terkait gempa diperoleh dari sumber yang dapat dipertanggung jawabkan," kata Abdul Muhari.

Baca Juga: Gempa Guncang Maluku, 73 Rumah Dilaporkan Rusak

Gempa bumi dengan magnitudo 6,2 terjadi di Kabupaten Aceh Singkil, Provinsi Aceh, Senin (16/1) sekitar pukul 05:30 WIB dengan pusat gempa berada pada 47 km tenggara Kabupaten Aceh Singkil.

BMKG merilis parameter gempa M6,2 berpusat di laut dengan kedalaman 23 km. Berdasarkan pemodelannya, gempa ini tidak memicu terjadinya tsunami.