BNNK Mendadak Tes Urine Pejabat Eselon II dan III Pemkab Batola

Tanpa pemberitahuan sebelumnya, Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK)Barito Kuala (Batola) melakukan tes urine puluhan pejabat eselon II dan III

Sejumlah ASN eselon II dan III di Pemkab Batola melakukan pendataan, sebelum menjalani tes urine yang digelar BNNK Batola. Foto: apahabar.com/Bastian Alkaf

apahabar.com, MARABAHAN - Tanpa pemberitahuan sebelumnya, Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Barito Kuala (Batola) melakukan tes urine puluhan pejabat eselon II dan III di Pemkab Batola.

Pengetesan dilakukan seusai apel rutin, Senin (16/10) di Aula Selidah Marabahan. Penjabat Bupati Batola, Mujiyat, juga termasuk di antara yang mengikuti tes urine.

Diikuti Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Zulkipli Yadi Noor, sejumlah kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), kepala bidang, kepala bagian, hingga camat.

Sesuai dengan standar BNN, parameter pengetesan adalah mendeteksi kandungan methamphetamine, THC (ganja), amphetamine, opiad, coccain, dan bezodiazepine dalam tubuh.

"Kami ingin memberikan teladan bahwa ASN memiliki pola hidup sehat yang berarti tidak akan mengonsumsi narkoba. Untuk memastikan benar-benar sehat, berarti harus dites," ungkap Mujiyat.

Baca Juga: Berperan Aktif dalam P4GN, Penjabat Bupati Batola Terima Penghargaan dari BNN RI

"Kegiatan tersebut bukan mencari kesalahan. Pun saya tidak mengharapkan hasil tes positif. Kalau akhirnya ada yang positif, berarti harus direhabilitasi," tegasnya.

Adapun pengetesan tidak hanya dilakukan kepada pejabat eselon II dan III. BNNK Batola sudah memprogramkan pemeriksaan semua ASN.

"Ini merupakan awal kegiatan kami dalam rangkaian aksi nasional Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN)," sahut Kharil Yamin, Plt Kepala BNNK Batola.

"Dalam beberapa pekan mendatang, kami akan mendatangi setiap SKPD, intansi vertikal dan swasta, juga melakukan razia di jalan," imbuhnya.

Sebagai penunjang kesehatan, BNNK Batola telah memiliki ribuan alat tes urine, "Alhamdulillah kami telah difasilitasi dengan alat tes urine lebih dari 1.400," beber Yamin.

Sementara dari 92 sampel yang diambil, 2 di antaranya mengandung bezodiazepine. Namun temuan ini tidak termasuk penyalahgunaan, karena dibuktikan melalui resep dokter.

Harus diberikan atas resep dokter, benzodiazepine sendiri adalah golongan obat penenang atau sedatif untuk pengobatan gangguan kecemasan, serangan panik, kaku otot, insomnia, kejang, status epileptikus, atau sindrom putus alkohol.