BNK Kotim Tes Urine Ratusan ASN dan Pegawai di Kecamatan Cempaga

385 ASN, Aparaur Desa hingga Kepala Sekolah se Kecamatan Cempaga menjalani tes urine. Ini dilakukan oleh BNK Kotim, mengingat Kotim sudah darurat narkoba.

Kegiatan Tes Urine yang dilaksanakan BNK Kotim, bertemoat di aula Kantor Kecamatan Cempaga. Selasa (15/7/2025). Foto: BNK Kotim

bakabar.com, SAMPIT - Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Kotawaringin Timur (Kotim), Kalteng, terus menggencarkan langkah-langkah nyata dalam memerangi peredaran dan penyalahgunaan narkoba.

Salah satunya melalui kegiatan sosialisasi Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) serta tes urine massal yang digelar di Kecamatan Cempaga pada Selasa (15/7/2025).

Tes urine ini diikuti oleh 385 peserta, terdiri dari aparatur sipil negara (ASN), tenaga kontrak, kepala desa, dan kepala sekolah se-Kecamatan Cempaga. Tes urine dilakukan sebagai bentuk deteksi dini dan komitmen bersama dalam mewujudkan lingkungan pemerintahan yang bersih dari narkoba.

Ketua BNK Kotim, Irawati menegaskan, bahwa Kabupaten Kotawaringin Timur saat ini masuk dalam kategori darurat narkoba. 

“Peredaran narkoba di Kotim bukan lagi sekadar ancaman, tapi sudah berada di zona hitam. Kita harus waspada, karena korbannya bisa siapa saja baik dari anak-anak, remaja, orang tua, hingga pegawai pemerintahan,” tegasnya, saat dikonfirmasi media ini, Rabu (16/7/2025).

Irawati menyebutkan, letak strategis Kotim yang memiliki pelabuhan, bandara, dan sektor industri perkebunan dan tambang menjadikan daerah ini sangat rentan terhadap masuknya narkotika dari berbagai jalur.

Pada tahun 2023 tercatat 188 kasus dengan 204 tersangka, sementara pada tahun 2024 hingga Juli sudah ada 146 kasus dengan 163 tersangka, serta barang bukti sabu sebanyak 4.735 gram dan ganja 114,43 gram.

Sementara, untuk jenis narkoba yang paling dominan di wilayah ini antara lain sabu-sabu, Zenith, dan Dextromethorphan. 

“Kondisi ini sangat mengkhawatirkan. Oleh karena itu, kami tidak hanya fokus pada penindakan, tetapi juga melakukan pencegahan melalui edukasi dan pemeriksaan langsung,” ujarnya.

Melalui tes urine, BNK berharap seluruh ASN, tenaga kontrak, aparatur Desa hingga kepala sekolah menjadi bagian dari upaya pencegahan yang lebih luas. 

“ASN harus jadi panutan masyarakat. Mereka harus bersih dari narkoba dan menjadi kader P4GN yang aktif di lingkungannya,” tutur Irawati.

Kegiatan ini juga merupakan bagian dari pelaksanaan amanat Undang-Undang tentang Aparatur Sipil Negara yang menyatakan bahwa ASN wajib bebas narkoba.

Irawati mengajak seluruh elemen masyarakat, mulai dari keluarga, sekolah, hingga aparat keamanan, untuk bersinergi melawan peredaran narkotika. 

“Perang terhadap narkoba ini tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah. Semua pihak harus bergerak bersama, kalau tidak, kita akan terus dikejar oleh gelombang narkoba yang makin mengganas,” pungkasnya.