gelombang tinggi

BMKG: Waspadai Gelombang Tinggi di Selat Malaka hingga Maluku

Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat di sejumlah pesisir Indonesia untuk mewaspadai gelombang tinggi empat meter dari Selat

Peta potensi gelombang tinggi yang dirilis Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada Minggu (18/6/2023). (ANTARA/HO-BMKG)

apahabar.com, JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat di sejumlah pesisir Indonesia untuk mewaspadai gelombang tinggi empat meter dari Selat Malaka hingga Maluku.

Gelombang tinggi akan terjadi di sejumlah perairan Indonesia sejak 18-19 Juni 2023.

"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," kata Kepala Pusat Meteorologi Maritim, BMKG, Eko Prasetyo di Jakarta, Minggu (18/6).

Baca Juga: Gelombang Setinggi 2,5 Meter Diperkirakan Muncul di Perairan Kotabaru

Eko menerangkan bahwa pola angin menjadi salah satu yang menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang tinggi.

Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari selatan-barat dengan kecepatan angin berkisar 5-20 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari timur-selatan dengan kecepatan angin berkisar 6-25 knot.

Hal ini yang menyebabkan terjadinya peningkatan gelombang setinggi 1,25-2,5 meter di Selat Malaka bagian tengah, Laut Natuna utara, Laut Jawa bagian timur, perairan Kep. Selayar, Selat Makasar bagian selatan.

Kemudian, Selat Sape bagian selatan, Perairan Kupang-P. Rote, Laut Flores, perairan selatan Ambon, Laut Banda, Laut Arafuru, Laut Maluku, Laut Seram, dan perairan barat Kep. Halmahera.

Baca Juga: BMKG Waspadai Ketinggian Gelombang Laut 2,5 Meter di Perairan Bali

Sementara untuk gelombang di kisaran lebih tinggi 2,5-4 meter berpeluang terjadi di Selat Malaka bagian utara, perairan utara Sabang, Selat Sunda bagian selatan, Selat Bali bagian selatan, dan Selat Lombok bagian selatan.

BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 m), kapal tongkang (Kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 m).

Kemudian, kapal ferry (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 m), kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter).