Laporan Cuaca

BMKG: Masyarakat Waspadai Gelombang Tinggi di Aceh hingga Kupang

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat di perairan Aceh hingga Kupang untuk mewaspadai gelombang setinggi empat meter

Situasi penyeberangan feri Batulicin-Tanjung Serdang. Foto-apahabar.com/Syahriadi.

apahabar.com, JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat di perairan Aceh hingga Kupang untuk mewaspadai gelombang setinggi empat meter yang bakal terjadi pada 23 dan 24 April 2023.

Menurut Kepala Pusat Meteorologi Maritim Eko Prasetyo, pola angin menjadi salah satu yang menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang tinggi.

Baca Juga: Antisipasi Cuaca Ekstrem, Bandara Soetta Koordinasi dengan BMKG

Eko menerangkan pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari timur laut-timur dengan kecepatan angin berkisar 3-15 knot.

Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari timur-tenggara dengan kecepatan angin berkisar 5-25 knot.

"Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Arafuru," kata Eko, Minggu (23/4).

Baca Juga: BMKG Minta Pemudik Waspada Hujan Lebat di Sejumlah Wilayah

Maka pola angin berimbas pada peningkatan gelombang setinggi 1,25-2,5 meter berpeluang terjadi di perairan utara Sabang, perairan barat Aceh, perairan barat Aceh, perairan selatan Pulau Sumbawa-Pulau Sumba. 

Lalu Selat Alas-Sape bagian selatan, Selat Sumba bagian barat, perairan Pulau Sawu, perairan Kupang-Pulau. Rotte, Laut Sawu, Laut Jawa bagian tengah dan timur, Selat Makassar bagian selatan, Laut Banda bagian barat, perairan Kepulauan Sermata-Letti, perairan selatan Kep. Kai-Kep. Aru, perairan Pulau Biak.

Gelombang yang lebih tinggi di kisaran 2,50-4 meter berpeluang terjadi di perairan barat Kep. Simeulue-Pulau. Nias-Kep. Mentawai, perairan Bengkulu-Pulau Enggano, perairan barat Lampung, Samudra Hindia Barat Sumatra, Teluk Lampung bagian selatan. 

Baca Juga: Gempa di Barat Laut Tuban Terasa Hingga Jawa Barat, Ini Penjelasan BMKG

Kemudian Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Pulau Jawa-Pulau Sumbawa, Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan, perairan selatan Pulau Sumba, Samudra Hindia Selatan Jawa-NTT, Laut Arafuru, perairan Kep. Babar-Kep. Tanimbar.

"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," ujarnya.

Ia meminta masyarakat agar memerhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 m), kapal tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5m).

Kemudian, kapal ferry (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 m), kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas empat meter).