Waspada Gelombang Tinggi

BMKG Imbau Warga Pesisir Waspadai Gelombang Setinggi 4 Meter

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga pesisir mewaspadai peluang gelombang tinggi mencapai empat meter di sejumlah perairan

Sebuah perahu melintas di kawasan laut Pantai Ulee Lheu, Banda Aceh, Aceh, Selasa (7/2/2023). Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi terjadinya gelombang tinggi hingga 6 meter dengan kecepatan angin berkisar 5-30 knot yang berpotensi terjadi di sejumlah perairan Indonesia. Foto: ANTARA FOTO

apahabar.com, JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga pesisir mewaspadai peluang gelombang tinggi mencapai empat meter di sejumlah perairan Indonesia pada 7-8 Maret 2023.

"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar selalu waspada," ujar Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG Eko Prasetyo di Jakarta, Senin (6/3) malam.

Ia menerangkan pola angin di sejumlah wilayah Indonesia bagian utara mendominasi bergerak dari barat laut menuju timur laut dengan kecepatan angin berkisar 5 hingga 25 knot. 

Baca Juga: Gelombang 3,5 Meter Mengancam Laut NTT, BMKG: Nelayan Perlu Waspada!

Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari barat daya-barat laut dengan kecepatan angin berkisar 5-25 knot.

"Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Natuna Utara dan Laut Arafuru," katanya.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa peluang peningkatan gelombang setinggi 1,25-2,5 meter di perairan utara Aceh, perairan barat Pulau Simeulue-Kepulauan Mentawai, perairan Enggano-barat Lampung, Samudra Hindia Barat Sumatra, Selat Sunda bagian barat dan selatan. 

Baca Juga: Akhir Februari Gelombang Tinggi Mengintai Perairan Indonesia, BMKG: Tetap Waspada!

Kemudian, perairan selatan Banten-P. Sumba, Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan, Samudra Hindia Selatan Jawa-Sumba, perairan selatan Kepulauan Anambas-Kepulauan Natuna, Laut Natuna, perairan timur Pulau Lingga-Pulau Bintan, perairan utara Pulau Bangka-Belitung.

Hal ini serupa dengan potensi gelombang yang terjadi di Laut Flores, Laut Banda, perairan Sermata-Kepulauan Tanimbar, perairan Kepulauan Sangihe-Kepulauan Talaud, perairan Bitung-Likupang, Laut Maluku, perairan utara Kepulauan Sula, perairan utara Halmahera, Laut Halmahera, perairan utara Papua Barat-Papua, Samudra Pasifik Utara Halmahera-Papua, perairan Fakfak-Kaimana, perairan Amamapere-Agats, perairan Kepulauan Kai-Aru.

Baca Juga: Gelombang Laut hingga Capai 6 Meter, BMKG Minta Warga Pesisir Waspada!

Untuk gelombang di kisaran lebih tinggi 2,5 hingga 4 meter berpeluang terjadi di Laut Natuna Utara, perairan utara Kepulauan Anambas-Kepulauan Natuna, Laut Arafuru bagian tengah dan timur.

Untuk itu, Eko mengimbau masyarakat agar memperhatikan risiko tinggi dan keselamatan pelayaran seperti perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter), kapal tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter).

Selain itu, kapal feri (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter), kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas empat meter).