BMKG Beber Penyebab Hujan Berdurasi Lama di Kalsel

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkap penyebab hujan deras dengan durasi lama di Kalimantan Selatan dalam beberapa hari terakhir. 

Ruas jalan di Kilometer 28 Banjarbaru yang tergenang akibat hujan disertai petir beberapa waktu lalu. Foto: apahabar/Fida

apahabar.com, BANJARBARU - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkap penyebab hujan deras dengan durasi lama di Kalimantan Selatan dalam beberapa hari terakhir. 

Salah satunya terjadi di Banjarbaru, Senin (15/1). Berdasarkan pantauan apahabar.com, hujan turun mulai pukul 10.30 dan berlangsung hingga 17.00 Wita. 

Selain karena sedang berada di puncak musim penghujan, fenomena tersebut ternyata juga disebabkan sirkulasi siklonik. 

Sirkulasi siklonik adalah keadaan ketika terdapat pusaran angin yang menarik fluida (berupa massa udara dan uap air), sehingga membentuk awan bergerak menuju pusaran angin tersebut.

Sirkulasi siklonik dapat terbentuk di sepanjang daerah konvergensi dan konfluensi. Daerah konvergensi merupakan daerah pertemuan angin yang menyebabkan perlambatan kecepatan angin.

Konfluensi sendiri adalah daerah pertemuan massa uap air yang basah. Kedua hal inilah yang menyebabkan sirkulasi siklonik meningkatkan potensi pembentukan awan dengan cepat

Berdasarkan pantauan BMKG, sirkulasi siklonik sebenarnya berada di sekitar Kalimantan Barat. Namun kemudian berdampak ke kawasan lain, sehingga menyebabkan pembentukan konvergensi atau pertemuan massa udara atau angin di Kalsel.

"Ditambah kelembapan lapisan atas yang cukup tinggi, sehingga memicu hujan dengan intensitas sedang hingga lebat," papar Prakirawan BMKG Kalsel, Rara Rahmita Nurafifah, Senin (15/1).

"Meski sekarang hujan di Banjarbaru sudah reda, masih terdapat potensi terjadi hujan lebat di seluruh Kalsel. Bahkan Banjarbaru diprediksi diguyur hujan sedang hingga lebat hingga tiga hari kedepan," imbuhnya.