Politik

Blusukan Terus Berlanjut, Kali Ini Haji Martinus-Jaya Serap Aspirasi Pedagang di Lapangan Murjani Banjarbaru

apahabar.com, BANJARBARU – Pantau langsung aktivitas di Murjani pada malam hari, pasangan calon (paslon) calon wali…

Haji Martinus-Jaya saat melihat langsung aktivitas ekonomi di Lapangan Murjani Kota Banjarbaru pada malam hari. Foto: Istimewa

apahabar.com, BANJARBARU – Pantau langsung aktivitas di Murjani pada malam hari, pasangan calon (paslon) calon wali kota dan wakil wali kota Banjarbaru Haji Martinus-Jaya serap aspirasi pedagang kaki lima di lokasi itu.

“Masukan banyak, ada keluhan keluhan karena mungkin di masa pandemi ini penghasilannya sangat jauh berkurang tapi saat ini sudah mulai bergeliat menuju keperbaikan,” ujar calon wali kota Banjarbaru Haji Martinus kepada apahabar.com, kemarin.

Haji Martinus mengatakan, jika nanti dipercayai amanah memimpin Kota Banjarbaru akan segera memperbaiki roda perekonomian untuk cepat pulih kembali.

“InsyaAllah nanti, kita membenahi baik pengaturannya, tapi tetap kami meminta protokol kesehatan tetap berjalan walaupun kita sudah di zona kuning ke hijau,” lanjut paslon nomor urut 3 di Pilkada Kota Banjarbaru 2020 ini.

Haji Martinus-Jaya saat melihat langsung aktivitas ekonomi di Lapangan Murjani Kota Banjarbaru pada malam hari. Foto: Istimewa

Sebab konsep-konsep pembenahan ekonomi khususnya untuk pedagang di Murjani sudah disiapkan paslon yang akrab dipanggil HMJ itu.

“Makanya nanti kita menyiapkan konsep konsep untuk di Lapangan Murjani ini, tapi tidak mengurangi yang sudah ada, kita akan mempertahankan kegiatan ekonomi yang ada,” terangnya.

Konsep yang tercetus itu, katanya usai mereka melihat langsung kondisi ekonomi di Lapangan Murjani di tengah wabah Covid-19 ini.

“Jadi memang dari kami sengaja melihat suasana malam di Lapangan Murjani, sekarang perkembangannya sudah beda dengan dahulu. Setelah kita lihat ternyata kegiatan ekonomi sudah mulai berjalan, hanya perlu sedikit perbaikan,” terangnya.

Meski demikian, konsep yang dirinya pikirkan masih perlu dipelajari dengan melibatkan langsung pedagang dan pembeli.

“Adapun mungkin penataannya akan kita pelajari dulu bagaimana yang bagusnya, nah kita harus melibatkan pedagang juga, setiap kita menata harus melibatkan pemakai dan pemberi jasa,” pungkasnya.