Kalsel

Bisnis Perhotelan di Banjarbaru Sulit Bangkit dari Pagebluk Covid-19

apahabar.com, BANJARBARU – Sempat kandas di 2020 lalu, sampai saat ini bisnis perhotelan di Banjarbaru mengaku…

Oleh Syarif
Grand Hotel Dapam Banjarbaru. Foto-Istimewa

apahabar.com, BANJARBARU – Sempat kandas di 2020 lalu, sampai saat ini bisnis perhotelan di Banjarbaru mengaku sulit bangkit dari pagebluk (wabah) Covid-19.

Hunian masih jauh dari ramai. Dari itu sejumlah hotel di Banjarbaru, terpaksa masih merumahkan pegawainya demi menutupi biaya operasional.

Hotel Grand Dafam Banjarbaru misalnya, hingga kini memilih merumahkan karyawannya. Hal itu dikatakan Manager General, Hotel Grand Dafam Banjarbaru, Roy Amazon, Rabu (10/3).

“Kurang lebih 10 persen dari jumlah keseluruhan karyawan yang dirumahkan,” ujarnya.

Ihwal demikian dilakukan, kata Roy, karena tingkap okupansi yang masih turun naik. “Saat ini tingkat hunian masih 25 sampai 30 persen,” timpal dia.

“Meski di akhir 2020 lalu sempat meningkat ke 70 persen, tapi di awal 2021 ini kembali turun,” sambungnya lagi.

Menurut Roy, kejadian ini memang dikarenakan adanya wabah Covid-19 yang hingga kini belum jua mereda.

Terpisah, Sekretaris Badan Pengurus Daerah (BPD) Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kalimantan Selatan, Fahmi membenarkan jika perhotelan di Kalsel belum normal.

“Masih belum ada peningkatan, rata-rata masih di angka 40 persen,” kata Fahmi.

Masih lemahnya bisnis hotel di Banua, menurutnya karena sejumlah instansi pemerintah belum ada menggelar acara-acara, karena wabah Covid-19.