News

Bina Marga Rencana Bangun Jalan Tol, Sepanjang 17.850 Km Sampai 2045

apahabar.com, JAKARTA – Bina Marga menetapkan rencana terbaru untuk pembangunan jalan tol. Bina Marga rencananya membangun…

Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi V dengan Bina Marga di Gedung DPR RI, Selasa (14/9). (Foto: Apahabar/Bambang S).

apahabar.com, JAKARTA - Bina Marga menetapkan rencana terbaru untuk pembangunan jalan tol. Bina Marga rencananya membangun 17.850 kilometer (km) jalan tol sampai dengan 2045.

Direktur Jendral (Dirjen) Bina Marga, Hedy Rahadian mengatakan rencana umum pembangunan jaringan jalan tol tersebut. Pembangunan jalan tol itu merupakan hasil hitung ulang dari total sebelumnya.

"Jumlah sebelum perubahan itu sepanjang 8.950 km, sampai 2045" ujar Hedy Rahadian dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi V DPR RI, di Jakarta, Rabu (14/9).

Ia mengatakan, sepanjang 2541 km jalan tol, yang sudah dibangun dan beroperasi. Itu sesuai dengan rencana yang ditetapkan pada 2022.

Hedy sapaannya, menjelaskan untuk periode 2020-2024 ruas jalan tol yang direncanakan adalah sepanjang 1450 km. Sepanjang 3.538 km direncanakan untuk siap beroperasi.

Pada awal 2018, ditetapkan membangun 64 ruas jalan tol. Tapi mengalami banyak revisi. Sehingga ditetapkan pada 2022 sebanyak 53 ruas tol.

Sebanyak 10 jalur jalan tol yang direncanakan, tidak dilanjutkan. Termasuk Jalur Semarang Harbour Tol Road, karena tidak ada kepastian pembiayaan.

Kemudian, Jalur Makassar-Maros-Sungguminasa-Takalar, tidak dilanjutkan karena secara keuangan tidak layak.

Lalu, jalur Samarinda-Bontang mengalami penundaan sampai dengan 2024.

Bina Marga saat ini, tengah fokus pada pembangunan jalan tol Jalur Trans Sumatera Aceh-Lampung.

Pembangunan tersebut, sesuai dengan yang ditetapkan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).

Terdapat juga jalur jalan tol Semarang-Demak Terintegrasi Tanggul Laut, yang juga termasuk ke dalam RPJMN.

Hedy menjelaskan, Bina Marga sampai dengan saat ini, masih fokus pada pembangunan jalan tol di wilayah Pulau Jawa.

Ruas jalur yang dibangun pada wilayah Pulau Jawa, yaitu sepanjang 605 km.

"Paling dominan masih di Jawa karena ini memang secara finansial paling atraktif," ujar Hedy. (Gabid)