Pemkab Tapin

Bimtek Kesiapan Anak Masuk SD, Bunda PAUD Tapin: Perlu Bimbingan Secara Intensif

apahabar.com, RANTAU – Bunda PAUD Kabupaten Tapin, Hj Ratna Ellyani mengingatkan kepala sekolah dan guru agar…

Suasana bimbingan teknis program kesiapan bersekolah di Aula SMAN 1 Rantau. Foto: apahabar.com/sandy.

apahabar.com, RANTAU – Bunda PAUD Kabupaten Tapin, Hj Ratna Ellyani mengingatkan kepala sekolah dan guru agar lebih intensif membimbing anak-anak di masa peralihan dari PAUD ke Sekolah Dasar (SD).

Hal ini disampaikannya saat membuka bimbingan teknis program kesiapan bersekolah bagi satuan PAUD implementasi SPM PAUD satu tahun prasekolah dasar yang bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Tapin.

Hj Ratna Ellyani mengatakan perlunya bimbingan secara intensif kepada anak yang baru saja mengenyam pendidikan di SD, dikarenakan berbeda dengan lingkungan dari PAUD.

Bunda PAUD Kabupaten Tapin, Hj Ratna Ellyani saat diwawancarai. Foto: apahabar.com/sandy.

“Dewan guru diharapkan dapat lebih membimbing anak didiknya pada masa peralihan,” ucapnya, Selasa (7/9).

Bunda PAUD menjelaskan, selain kesiapan SD, sekolah PAUD hendaknya mempersiapkan anak siap masuk lingkungan SD.

Sekolah dan orang tua, kata dia, perlu berjalan berdampingan dalam mendidik anak dengan komunikasi dan kerja sama yang selaras.

“Orang tua juga memiliki peran penting dalam mengawasi anak, khususnya dimasa pandemi yang kegiatan pembelajaran dilakukan secara daring,” ujar Hj Ratna Ellyani.

Sementara, Kepala Dinas Pendidikan Tapin, Hj Ahlul Jannah menerangkan dalam mempersiapkan masa transisi penyelenggarakan pendidikan anak usia dini setidaknya diperlukan adanya kesiapan.

“Masa transisi anak atau peralihan anak dari PAUD ke SD memerlukan tiga kesiapan. Yakni, anak yang siap, orang tua yang siap, dan sekolah yang siap,” jelasnya.

Anak yang siap adalah yang mampu menyesuaikan diri atau menjalankan transisi dengan lancar terhadap proses belajar yang lebih terstruktur ketika memasuki sekolah dasar.

“Orang tua juga harus siap mendampingi, mempelajari, dan mendukung tahapan perkembangan sang anak karena orang tua lebih banyak berada di sisi anak,” ucap Kadisdik Tapin.

Terpisah, panitia pelaksana, H. Fakhrunnur mengatakan kegiatan bimtek diikuti 30 orang yang terdiri dari guru PAUD, pengawas dan guru SD.

Para peserta yang mengikuti pelatihan diwajibkan tes antigen di tempat. Apabila ada yang hasilnya positif tidak diizinkan untuk mengikuti kegiatan.

“Para peserta diwajibkan menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan wajib tes antigen di tempat,” tegasnya.

Diketahui, untuk narasumber sendiri langsung dari Balai pengembangan PAUD dan Pendidikan masyarakat UPT Kalimantan Selatan.