bakabar.com, SAMPIT - Insiden mengejutkan terjadi di RSUD dr Murjani Sampit, Jumat (4/7) sore. Ruang panel listrik rumah sakit terbesar di Kotawaringin Timur (Kotim), Kalteng, itu tiba-tiba dipenuhi asap, memicu kepanikan di lingkungan fasilitas kesehatan tersebut.
Kepala Peleton 1 Dinas Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kotim, Akhmad Ilham Wahyudi mengungkapkan, Informasi pukul 14.26 WIB. Tanpa menunggu lama, tim yang bergerak ke lokasi dan tiba empat menit kemudian.
Setibanya di tempat kejadian, tim tidak menemukan api menyala. Asap tebal telah lebih dahulu dipadamkan oleh petugas rumah sakit menggunakan alat pemadam api ringan (APAR). Namun pemeriksaan tetap dilakukan guna memastikan sumber dan penyebab kejadian.
Hasil pemeriksaan mengungkap bahwa asap berasal dari ruang panel akibat konsleting listrik. Dugaan sementara, kabel listrik mengalami kerusakan setelah digigit tikus. Kabel yang terkelupas menyebabkan arus pendek hingga memicu pembakaran ringan pada isolasi kabel, yang kemudian menjalar ke pipa air di sekitarnya.
"Pipa bocor dan air jatuh ke panel induk, menyebabkan korsleting antar-phase yang memicu munculnya asap," jelas Akhmad Ilham Wahyudi.
Meski tidak menimbulkan korban jiwa maupun kerusakan besar, kejadian ini dianggap sebagai peringatan serius. Apalagi mengingat lokasi kejadian berada di pusat fasilitas kesehatan yang padat aktivitas dan bergantung pada sistem kelistrikan.
"Risiko kebakaran akibat gangguan eksternal seperti tikus kerap diabaikan. Padahal dampaknya bisa fatal jika terjadi di area vital seperti rumah sakit," tambah Ilham.
Tim Damkar menyelesaikan pemeriksaan pada pukul 15.08 WIB dan kembali ke markas pada pukul 15.13 WIB.
Sebelum meninggalkan lokasi, petugas juga memberikan edukasi singkat dan imbauan kepada staf rumah sakit serta petugas keamanan untuk lebih waspada terhadap potensi kebakaran di kemudian hari.
Insiden ini sekaligus mengingatkan pentingnya perawatan rutin instalasi listrik dan pengamanan terhadap gangguan hewan pengerat, terutama di fasilitas pelayanan publik yang vital.