Bikin Kekebalan Kelompok, Pemkab Batola Dukung Pekan Imunisasi Nasional Polio 2024

Meski bukan kawasan rawan, Pemkab Barito Kuala (Batola) memastikan mendukung pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio 2024.

Sekdakab Zulkipli Yadi Noor memimpin pencanangan PIN Polio 2024 di Batola, Selasa (23/7). Foto: Dinkes Batola

bakabar.com, MARABAHAN - Meski bukan kawasan rawan, Pemkab Barito Kuala (Batola) memastikan mendukung pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio 2024.

Pelaksanaan PIN Polio 2024 merupakan program Kementerian Kesehatan, setelah 32 provinsi dan 399 kabupaten/kota di Indonesia masuk dalam kategori risiko tinggi polio.

Sejak 2022 hingga 2024, telah dilaporkan sebanyak total 12 kasus kelumpuhan. Rinciannya 11 kasus disebabkan virus polio tipe 2, dan 1 kasus diakibatkan virus polio tipe 1.

Kasus-kasus itu tersebar di Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Selatan, dan Banten.

Guna mencapai kekebalan kelompok dan mencegah perluasan transmisi virus polio, PIN Polio 2024 dilakikan serentak di seluruh Indonesia.

Adapun di Batola, pencanangan PIN Polio 2024 dilakukan Penjabat Bupati yang diwakili Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Zulkipli Yadi Noor, Selasa (23/7).

Sasaran PIN Polio di Batola adalah anak berusia 0 sampai dengan 7 tahun yang berjumlah 44.436 orang tanpa memandang status imunisasi lain yang pernah dilakukan.

Sebagai bentuk dukungan, Zulkipli juga menginstruksikan semua kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) turut menyukseskan PIN Polio 2024.

"Diharapkan seluruh sasaran sesuai target 95 persen untuk menciptakan kekebalan kelompok dan virus tak berkembang di kemudian hari," papar Zulkipli.

PIN Polio 2024 di Batola dilakukan dalam dua putaran oleh 1.136 pos PIN. Putaran pertama dilaksanakan 23 hingga 29 Juli 2024.

Dilanjutkan putaran kedua yang dilaksanakan dua sampai empat minggu setelah putaran pertama, "Sesuai dengan perencanaan, putaran kedua dilaksanakan 6 sampai 12 Agustus 2024," tambah Sugimin, Kepala Dinas Kesehatan Batola.

Polio sendiri menyebar melalui kontak fisik dan masuk ke tubuh melalui mulut. Ketika seorang anak terinfeksi, virus akan berkembang biak dalam usus.

Masa inkubasi virus polio biasanya selama 3 hingga 6 hari, dan kelumpuhan terjadi dalam waktu 7 hingga 21 hari.

Sekitar 90 persen pasien yang terinfeksi, tidak memiliki gejala atau gejala yang sangat ringan dan biasanya tidak dikenali.

Dalam kondisi lain, gejala awal polio adalah demam, kelelahan, sakit kepala, muntah, kekakuan di leher dan nyeri di tungkai.

"Kami berharap semua orang tua dan guru di Batola turut peduli dengan memperhatikan jadwal PIN polio," tutup Sugimin.