Kalsel

Biddokes Siap Standarisasi Fasilitas Puluhan Klinik Polda Kalsel

apahabar.com, BANJARMASIN – Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Kalimantan Selatan terus berbenah dalam upaya menaikkan status…

Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabid Dokkes) Polda Kalsel Kombes Pol dr Erwin Zainul Hakim. Foto-Humas Polda Kalsel for apahabar.com

apahabar.com, BANJARMASIN – Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Kalimantan Selatan terus berbenah dalam upaya menaikkan status 17 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) atau Poliklinik jajaran Polda Kalsel.

Terpenuhinya akreditasi ke-17 FKTP diyakini dapat meningkatkan pelayanan kesehatan bagi personel Polri dan masyarakat.

Mengawali itu, Rakernis dan Workshop digelar dan dibuka langsung Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabid Dokkes) Polda Kalsel Kombes Pol dr Erwin Zainul Hakim, Rabu (3/7) di Hotel Tree Park, Jalan Ahmad Yani Km 6,5 Banjarmasin

Semua poliklinik di jajaran Polda Kalsel diberikan waktu paling lambat 1 Januari 2021. Untuk melengkapi segala sesuatunya agar terstandarisasi. Tentunya bukan sekadar penilaian untuk mendapatkan sertifikat akreditasi semata.

“Apabila ini tidak terlaksana tepat waktu, izin Poliklinik Polda Kalsel sebagai garda terdepan pelayanan kesehatan masyarakat Polri akan dicabut oleh Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel,” kata Erwinn, kepada awak media.

Erwin mengakui, pihaknya mempunyai banyak kendala terkait persiapan akreditasi FKTP atau poliklinik jajaran Polda Kalsel. Seperti minimnya tenaga medis di masing masing FKTP.

“Misalnya jika tiap FKTP harus ada farmasi, rasanya tidak mungkin. Kedua tenaga kesehatan misalnya dokter dan dokter gigi, tapi insyaallah masalah itu bisa kita atasi melalui kerja sama dengan berbagai pihak lain,” ucapnya diplomatis.

Workshop difokuskan untuk memantapkan persiapan akreditasi FKTP. Workshop dijadwalkan berlangsung selama dua hari itu juga akan memberikan pelatihan kepada tenaga non-paramedis untuk pembuatan odontogram.

“Jadi kita berharap seluruh masyarakat di KTP atau SIM-nya akan nampak rumus mirip sidik jari tapi khusus gigi. Dengan harapan, jika sewaktu ada musibah dan dari tubuh korban tinggal giginya, untuk proses identifikasi bisa lebih cepat dan murah meriah,” tuturnya.

Polisi asli Rungkut, Surabaya tersebut mengaku Rakernis dan workshop kali ini terasa lebih spesial. Pasalnya, Erwin berhasil mendatangkan BPJS,Jasa Raharja dan Tim Forensik RS Ulin Banjarmasin.

“Kehadiran ketiganya sangat penting ya. Saat ini, TNI-Polri sudah masuk ke dalam BPJS. Nah,BPJS bekerja sama dengan Poliklinik yang berizin. Nah, punya kita tentu dong berizin. Kemudian Jasa Raharja, ini lebih pada evaluasi terhadap korban kecelakaan. Terakhir Tim Forensik, ini nanti akan memberikan materi kepada tenaga kita yang mengikuti workshop,” pungkas dia.

Baca Juga: TMMD Ke-105, Kodim 1007/Bjm Siap Sulap Kampung Kuin Kecil

Baca Juga: Masuk Zona Merah, Makhruri Bersyukur Pemilu Tanbu Aman

Reporter: Eddy Andrianto
Editor: Fariz Fadhillah