Kalsel

Biang Pembunuhan di Pasar Lama, Korban Nekat Menantang Para Pelaku

apahabar.com, BANJARMASIN – Tiga terduga pembunuh Iwan Temon (25) di Pasar Lama, Banjarmasin Tengah telah ditangkap….

Iwan Temon, seorang pengamen tewas dikeroyok di Pasar Lama, Banjarmasin, saat malam tahun baru, Jumat (1/1). Foto:-apahabar.com/Riyad

apahabar.com, BANJARMASIN – Tiga terduga pembunuh Iwan Temon (25) di Pasar Lama, Banjarmasin Tengah telah ditangkap. Lantas, apa motif mereka tega menghabisi pengamen tersebut?

Sebelumnya, para pelaku diciduk Unit Buser Polsek Banjarmasin Tengah kurang dari 24 jam usai insiden berdarah yang mengorbankan nyawa warga Sungai Andai, Banjarmasin Utara itu.

Ketiga para terduga pembunuh Iwan Temon (25), seorang pengamen di kawasan Pasar Lama, Banjarmasin Tengah, Jumat (1/1) dini hari tadi. Foto: Istimewa

Dari hasil penyelidikan polisi, pelaku penyerangan rupanya berjumlah 3 orang. Ironisnya, satu di antaranya masih berstatus di bawah umur.

Pelaku, antara lain Zakaria alias Ijak alias Togok (19) warga Jalan Antasan Kecil Barat No 25/I RT 11, Kelurahan Pasar Lama, Banjarmasin Tengah.

Kemudian Abdul Waris (19) Jalan Pasar Lama Laut RT 8 RW 01, Kelurahan Pasar Lama, Banjarmasin Tengah dan MY (15) warga Pasar Lama, Banjarmasin Tengah.

Para pelaku diringkus di tempat yang berbeda-beda.

Ada pun pelaku Togok dan MY dibekuk di Jalan Antasan Kecil Barat, Kelurahan Pasar Lama, Banjarmasin Tengah, pada Jumat pagi sekira pukul 07.30 Wita.

Sementara Abdul Waris ditangkap di kawasan Pasar Lama, Banjarmasin Tengah.

Seiring tertangkapnya pelaku, maka terkuak pula motif di balik insiden berdarah yang menggegerkan malam pergantian tahun itu.

Penelusuran apahabar.com, peristiwa nahas itu rupanya dilatari aksi tantang-menantang oleh korban terhadap para pelaku.

“Sebelumnya korban yang meninggal dunia dan saksi yang luka tersebut menantang dan menyerang para pelaku, yang menyebabkan pelaku tersebut melakukan penganiayaan secara bersama sama yang mengakibatkan korban meninggal dunia,” kata Kapolsek Banjarmasin Tengah, Kompol Irwan Kurniadi.

Ceritanya, ketika itu korban Iwan Temon bersama rekannya Rahman sehabis mengamen di kawasan warung nasi kuning Pasar Lama Banjarmasin.

Menurut salah satu tukang parkir di kawasan itu, Iwan Temon dan rekannya saat itu sedang dalam kondisi mabuk.

Singkat cerita, sehabis mengamen, mereka berdua melewati kawasan Pasar Lama dan berpapasan dengan para pelaku.

Ketika korban dan para pelaku hampir dekat, menurut keterangan pelaku, rekan Iwan Temon, Rahman berkata, “Unda handak melihat nyawa kaya dahulu lagi (Saya mau melihat kamu seperti dulu lagi).”

Diduga hal itulah yang kemudian memicu emosi Iwan Temon.

Iwan Temon kemudian beringas dan mengejar para pelaku yang lari tunggang langgang.

Kurang lebih 100 meter berlari, para pelaku kemudian menyerang balik Iwan Temon dan Rahman.

“Para pelaku tersebut ada yang membawa senjata tajam jenis pisau dan ada yang membawa kayu dan juga dengan tangan kosong,” kata Kompol Irwan.

Sejurus kemudian para pelaku lantas menyerang Iwan Temon dan Rahman dengan membabi buta.

Akibatnya, Iwan Temon pun tergeletak dan tewas di lokasi kejadian.

Sementara Rahman menderita luka di kepala dan dilarikan ke Rumah Sakit Ulin Banjarmasin.

Kapolsek bilang saat ini pihaknya juga masih melakukan pendalaman soal dugaan adanya pelaku-pelaku lain.

“Kita masih cari 3 terduga pelaku lain,” katanya.

Atas kejadian tersebut, ketiga pelaku akan dijerat Pasal 170 ayat 2 ke (3) KUHPidana tentang penganiayaan yang dilakukan secara bersama-sama.

Kronologis Penemuan

Polisi berbaju sipil melakukan identifikasi terhadap jasad korban pembunuhan di Pasar Lama Banjarmasin, Jumat (1/1) dini hari. apahabar.com/Riyad

Diwartakan sebelumnya, seorang pemuda ditemukan warga tewas diduga dibunuh di kawasan Pasar Lama, Banjarmasin Tengah saat malam tahun baru, Jumat (1/1/) dini hari.

Baca selengkapnya di halaman selanjutnya:

Insiden berdarah yang menggegerkan warga itu diperkirakan terjadi sekitar pukul 03.00 Wita.

Dari penelusuran media ini, korban diketahui bernama Iwansyah alias Iwan Temon. Ia merupakan seorang pengamen. Temon warga asal Sungai Andai, Banjarmasin Utara.

Menurut warga, sebelum tewas korban bersama temannya bernama Rahman warga Sungai Jingah, Banjarmasin Tengah sempat terlihat mengamen di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Banjarmasin Tengah.

Ketua RT setempat, Hasbianoor bilang di lokasi kejadian memang sedang banyak pemuda yang nongkrong.

“Ada sekitar 10 pemuda yang juga pengamen nongkrong. Memang sering banyak pengamen nongkrong di sini,” katanya.

Meski begitu, Hasbi tidak melihat jelas bagaimana peristiwa itu terjadi.

“Tadi saya dibanguni sama salah satu warga di sini, katanya ada yang berkelahi,” katanya.

Setelah diberitahu, Hasbi keluar rumah dan melihat korban sudah tergeletak.

“Saat itu sudah sepi. Korban sudah tergeletak, tapi waktu itu masih hidup. Saya kemudian memanggil relawan rescue untuk menolong, tapi saat ambulans datang korban terlihat sudah tak bernyawa,” katanya.

Melihat kondisi korban yang demikian, Hasbi lalu menelepon kantor kepolisian setempat.

“Saya tidak berani ngapa-ngapain melihat korban sudah meninggal. Saya lalu menelepon polisi,” katanya.

Saat polisi datang, mereka pun melakukan identifikasi terhadap jasad korban.

Dari hasil pemeriksaan, polisi menemukan dua luka tusuk di bagian dada dan dagu korban.

Selain itu di lokasi kejadian juga ditemukan dua pisau yang diduga barang bukti.

Satu pisau dengan darah yang masih berlumuran dan satu pisaunya bersih.

Hingga berita ini diturunkan, polisi masih melakukan penyelidikan terkait identitas serta jumlah pelaku.

Sementara, Rahman saat ini telah berada di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Ulin Banjarmasin lantaran mengalami luka di bagian kepala.