Dampak Krisis Finansial AS

BI Perintahkan Perbankan Waspadai Dampak Krisis Finansial Amerika

BI memperintahkan seluruh pebankan dalam negeri untuk mewaspadai dampak dari krisis finansial di Amerika.

Deputi Gubernur Bank Indonesia Aida S Budiman (kiri) berbincang dengan Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru (kanan) saat menghadiri peluncuran Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Sumatera Selatan di Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (24/2). Foto: ANTARA

apahabar.com, JAKARTA –Bank Indonesia (BI) memerintahkan seluruh pebankan dalam negeri untuk mewaspadai dampak dari krisis finansial di Amerika Serikat, menyusul ambruknya tiga bank regional.

Krisis finansial yang diakibatkan oleh tiga bank asal AS, yakni Silicon Valley Bank, Silvergate Bank dan Signature Bank, menurut BI bisa berdampak terhadap perekonomian Indonesia. Untuk itu, BI mengingatkan perbankan dalam negeri untuk tetap berhati-hati.

“Tapi kami melaporkan perkembangan ekonomi Indonesia pada bulan Maret ini masih on the track dengan kita optimis dan tetap berwaspada,” ujar Deputi Gubernur Indonesia, Aida S. Budiman dalam Semarak Rupiah Ramadan dan Berkah Idulfitri (SERAMBI) 2023, Senin (20/3).

Krisis finansial yang melanda Amerika Serikat menjadikan proyeksi ekonomi global kian runyam. Itu sebabnya, seluruh negara di dunia harus mewaspadai kemungkinan dampak yang terjadi berikutnya.

Baca Juga: Bank Indonesia Akui Krisis Finansial di Amerika Sebabkan Rupiah Anjok

Ambruknya ketiga bank tersebut juga menimbulkan kekhawtiran terguncangnya stabilitas sistem keuangan global. Apalagi, keruntuhan Silicon Valley Bank berdampak kepada perusahaan rintisan terutama apabila perusahaan modal ventura yang selama ini mendukung keuangan perusahaan rintisan menyimpan dana di bank tersebut.

Di sisi lain, ketegangan geopolitik antara Rusia dengan Ukraina yang belum mereda juga turut andil memberikan tekanan terhadap perekonomian dunia.

“Sehingga ketidakpastian masih tinggi. Kita akan melihat bagaimana siklus dari normalisasi kebijakan moneter dari negara maju yang sekarang masih terus berdampak,” terang Aida.

Kebijakan KIS

Oleh karena itu, Bank Indonesia meminta seluruh perbankan lokal untuk menerapkan kebijakan KIS, yaitu Konsisten, Inovatif dan sinergi. Perbankan harus bersikap konsisten untuk mengawal stabilitas dan mendukung kebutuhan ekonomi yang berkesinambungan.

Baca Juga: Penutupan SVB, Luhut : Tidak Berdampak ke Perbankan RI

“Kemudian inovatif karena persoalan yang dihadapi saat ini sangatlah kompleks,” imbuhnya.

Terakhir adalah sinergi untuk saling dan terus bekerjasama menjaga perekonomian dalam negeri.

Melalui penerapan KIS, Indonesia diharapkan mampu melewati badai krisis global, termasuk mewujudkan cita-cita menjadi negara maju pada 2045," tutupnya.