Kalteng

BI Kalteng Ajak Media Tangkal Hoaks Covid-19

apahabar.com, PALANGKA RAYA – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah (KPw BI Kalteng) menyelenggarakan forum…

Oleh Syarif
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah (KPw BI Kalteng) menyelenggarakan forum komunikasi media secara virtual. Foto-Istimewa

apahabar.com, PALANGKA RAYA - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah (KPw BI Kalteng) menyelenggarakan forum komunikasi media, secara virtual, Senin (9/11).

Dengan menghadirkan wartawan senior, Presiden Komisaris kumparan.com dan pendiri detik.com, Budiono Darsono, sebagai narasumber.

Menurut Kepala KPw BI Kalteng Rihando, dengan luas Kalteng 153.564 kilometer persegi, sehingga diperlukan peran media sebagai penyebar informasi penting dan menangkal hoaks, khususnya di masa pandemi covid-19.

Hal itu untuk memberitakan perkembangan zaman, kejadian faktual yang terkini dan terpercaya, membantu masyarakat Kalimantan Tengah dalam memperoleh informasi yang valid.

Penyebaran informasi oleh media juga dapat semakin diperkuat dengan penggunaan media teknologi digital seperti online portal, ataupun platform-platform media yang sudah ada seperti on demand video service Youtube dan platform media lainnya.

Keberadaan forum komunikasi media menjadi wadah bagi Bank Indonesia untuk menyatukan pikiran serta memperjelas informasi mengenai kegiatan-kegiatan serta kebijakan-kebijakan yang telah dilakukan oleh KPw BI Kalteng terutama pada masa pandemi Covid-19.

Tak dipungkiri selama masa pandemi BI Kalteng juga telah banyak terbantu oleh peran media. Kebijakan dan program BI dalam upaya mengurangi dampak pandemi Covid-19 dapat tersampaikan kepada masyarakat dengan baik.

“Kami berharap melalui kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan pemanfaatan akan teknologi digital dalam pengembangan media ke depannya,” ujarnya.

Sementara itu Budiono dalam mengungkapkan masyarakat saat ini mengkonsumsi informasi dalam bentuk digital, seiring pergerakan media digital begitu cepat.

Sebenarnya banyak wartawan konsen dengan perkembangan era digital, tetapi sayangnya tidak dibarengi dengan pemilik media.

Hal inilah yang menjadi permasalahan utama dalam transformasi digital yang saat ini terjadi di Indonesia.