Bank Kalsel

BI Kalsel Gelar FESyar Kawasan Timur Indonesia

apahabar.com, BANJARMASIN – Bank Indonesia Kalimantan Selatan (Kalsel) bersama Pemprov Kalsel kembali menyelenggarakan rangkaian Road To…

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalsel, Aman Lison Sembring. Foto-Ist

apahabar.com, BANJARMASIN - Bank Indonesia Kalimantan Selatan (Kalsel) bersama Pemprov Kalsel kembali menyelenggarakan rangkaian Road To Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Banua Kawasan Timur Indonesia (KTI) 2021, Jumat (21/7).

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalsel, Aman Lison Sembring mengatakan, kontraksi ekonomi akibat pandemi covid-19 dapat ditahan oleh ekosistem halal value chains, misalnya sektor pertanian makanan halal, fesyen muslim, dan pariwisata ramah muslim. Terbukti pada tahun 2020 Kontraksi Ekonomi mencapai 1,72 persen yoy jika dibanding ekonomi Nasional yang jatuh lebih dalam -2,7 persen (yoy).Kontraksi ekonomi akibat pandemi Covid-19 dapat ditahan oleh ekosistem halal value chains, misalnya sektor pertanian makanan halal, fesyen muslim, dan pariwisata ramah muslim. Terbukti pada tahun 2020 kontraksi ekonomi mencapai 1,72 persen yoy jika dibanding ekonomi Nasional yang jatuh lebih dalam -2,7 persen yoy

"Road to Fesyar KTI 2021 kami berharap dapat mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah di Kalimantan Selatan sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru," katanya dalam pembukaan FESyar Banua KTI 2021 di Duta Mall Banjarmasin.

Aman mengatakan, ekonomi syariah mengedepankan kemitraan yang berkeadilan, mencegah spekulasi non-produktif yang dapat memicu ketidakstabilan serta memandang kelestarian alam sebagai amanah yang harus dijaga.

"Hal ini mengingat prinsip dasar ekonomi syariah yang pada dasarnya mendorong optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang akan selalu berujung pada aktivitas ekonomi riil secara produktif dan seimbang," jelasnya.

Karena itu, pengembangan ekonomi dan keuangan syariah nasional menjadi bagian penting dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Pertumbuhan ekonomi dan keuangan syariah nasional dapat tercermin dari data statistik perbankan syariah Otoritas Jasa Keuangan terkait Pembiayaan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah di Bulan April 2021 tumbuh sebesar 7,96% (Ytd) menjadi Rp 388,69 Triliun

Perkembangan ekonomi syariah juga tercermin dari data pangsa sektor Halal Value Chain terhadap pertumbuhan ekonomi domestik sebesar 24,86% di tahun 2020, melanjutkan tren peningkatan selama 4 tahun terakhir.

Untuk mewujudkan hal tersebut, Bank Indonesia bersama pemerintah dan otoritas terkait lainnya terus bersinergi dalam mendorong pengembangan ekonomi dan keuangan syariah melalui kebijakan pengembangan ekonomi syariah nasional yang semakin fokus, ditandai dengan penetapan peraturan presiden No. 28 tahun 2020 tentang Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS).

Sebagai anggota KNEKS, Bank Indonesia memiliki visi untuk mendukung terwujudnya Indonesia sebagai pusat ekonomi dan keuangan syariah global melalui pengembangan 3 pilar utama yakni :

Pilar pertama adalah pemberdayaan ekonomi syariah dengan strategi utama pengembangan ekosistem halal value chain.

Pilar kedua adalah pendalaman pasar keuangan syariah yang bertujuan untuk meningkatkan sumber pembiayaan syariah untuk perekonomian, baik melalui keuangan komersial maupun sosial syariah, ataupun integrasi keduanya.

Terakhir, pilar ketiga adalah penguatan riset, asesmen, dan edukasi yang bertujuan untuk meningkatkan literasi dan pemahaman masyarakat terhadap ekonomi dan keuangan syariah.

Sementara itu, kegiatan Road to Fesyar KTI 2021 merupakan implementasi program ekonomi syariah Bank Indonesia di Kawasan Timur Indonesia yang mendukung pilar penguatan riset, asesmen, dan edukasi.

Sebagai informasi, Fesyar atau Festival Ekonomi Syariah adalah event syariah terbesar di Indonesia yang terdiri dari Sharia Economic Forum dan Sharia Fair.

Dalam menyemarakkan kegiatan Road to Fesyar KTI 2021 Bank Indonesia Kalsel bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan menyelenggarakan sharia economic forum secara virtual terkait model pemberdayaan ekonomi produktif melalui optimalisasi dana ziswaf (Zakat, Infaq, Shodaqoh, dan Wakaf); diseminasi laporan ekonomi dan indeks literasi Syariah, dan kegiatan edukasi ekonomi dan keuangan Syariah.

"Selain itu, kami juga mengadakan sharia fair melalui pameran UMKM dan Pondok Pesantren yang akan dilaksanakan pada tanggal 23-24 Juli 2021 di Duta Mall, Banjarmasin," kata Aman.

Dia berharap lewat kegiatan Road to Fesyar KTI 2021 dapat mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah di Kalimantan Selatan sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru.